Risiko Terpapar Penyakit, Kemenkes Kirim Obat-obatan untuk Korban Bencana di Sukabumi

: Tim Medis Sedang Melakukan Pemeriksaan Kesehatan pada masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Minggu, 8 Desember 2024 | 23:49 WIB - Redaktur: Untung S - 387


Jakarta, InfoPublik - Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kemenkes mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang sering muncul setelah bencana banjir.

Kepala Puskris Sumarjaya seperti yang dikutip InfoPublik Minggu (8/12/2024) mengatakan pengiriman bantuan meliputi berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.

“Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan terpapar risiko penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan,” kata Sumarjaya.

Selain obat-obatan, pada saat yang sama, Puskris juga mengirimkan bantuan berupa PMT Bumil dan Balita masing-masing 1 ton.

Bupati Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, berlaku 4-10 Desember 2024.

Merespon penetapan ini, Puskris segera mengirimkan Tim Manajemen untuk melakukan pendampingan Aktivasi Klaster Kesehatan dan operasionalisasi HEOC.

Sumarjaya menyebutkan hingga saat ini pemerintah setempat belum mendirikan posko kesehatan. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat difokuskan di puskesmas dan pustu yang masih beroperasi.

Rencana tim puskris akan berkoordinasi melakukan pendampingi dlm rangka mengaktivasi klaster kesehatan jika diperlukan dilapangan.

Di lapangan, terdapat 15 puskesmas yang disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi. PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dimobilisasi untuk membantu memberikan layanan kesehatan di lokasi bencana.

Dalam situasi darurat ini, Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit setelah banjir.

“Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang muncul setelah banjir, selalu jaga kesehatan dan ikuti kesehatan yang telah disosialisasikan oleh petugas kesehatan,” kata Sumarjaya.

Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024. Peristiwa memilukan ini mengakibatkan 5 orang meninggal, 1 orang dirawat intensif di rumah sakit, dan 1.321 orang mengungsi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR
  • Jumat, 24 Januari 2025 | 18:49 WIB
Pemkab Tanimbar Segera Realisasikan Program MBG pada Februari 2025
  • Oleh Putri
  • Jumat, 24 Januari 2025 | 14:56 WIB
Masalah Pelaku UKM Bisa Diselesaikan melalui Koperasi
  • Oleh Putri
  • Jumat, 24 Januari 2025 | 14:48 WIB
Sinergi BPOM-Badan Gizi Nasional Kawal Keamanan Pangan MBG