Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 5,6 di wilayah itu bertambah menjadi 8.151 rumah hingga Minggu (4/12/2022).
 
"Rumah rusak berat itu bertambah dari 7.817 unit menjadi 8.151 unit yang telah terverifikasi," ujar Sekretaris Daerah Cianjur, Cecep Alamsyah, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (4/12/2022).
 
Cecep menyatakan, kerugian materiil berupa rumah rusak sedang juga bertambah dari 10.589 unit menjadi 11.210 unit, rusak ringan dari 17.195 unit menjadi 18.469 unit.
 
Kemudian, kerusakan fasilitas sekolah juga ada perubahan dari 518 sekolah menjadi 525 sekolah, sementara tempat ibadah sebanyak 269 tempat ibadah, 14 fasilias kesehatan dan 17 gedung kantor.
 
Cecep menyampaikan, korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur sejumlah 334 orang dan delapan orang masih dalam pencarian.
 
"Jumlah korban meninggal dunia dan korban dalam pencarian jumlahnya masih sama seperti kemarin," tuturnya.
 
Cecep menambahkan, pemerintah menyiapkan tempat relokasi di Desa Sirnagalih di atas lahan 2,5 hektare sebanyak 200 rumah.
 
"Disiapkan untuk sebanyak 200 rumah instan sederhana sehat dan struktur tahan gempa," tuturnya.
 
Selain di wilayah itu, pihaknya juga mengusulkan untuk menyiapkan tempat-tempat lain seperti di Kecamatan Mande sekitar 30 hektare untuk hunian tetap bagi warga terdampak gempa bumi Cianjur.
 
Cecep menambahkan, bagi warga yang rumahnya rusak berat tidak ditempatkan di hunian sementara tetapi langsung dibangun hunian tetap.
 
"Selama menunggu proses pembangunan hunian tetap selesai, warga menerima dana tunggu hunian sejumlah Rp500.000 per KK," tuturnya.

Rumah yang rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Foto: ANTARA