Pascagempa Nias Selatan, Kepala BNPB: Waspada Harus, Tapi Jangan Panik

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 14 Maret 2022 | 13:55 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 412


Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan penilaian dampak pascagempa M6,7 Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menekankan kepada para pemangku kepentingan untuk melakukan prioritas pertama, yaitu keselamatan masyarakat. Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak perlu panik atau takut.

“Dengan terjadinya gempa ini, masyarakat tetap harus waspada tapi tidak perlu panik dan tidak takut,” pesan Suharyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (14/3/2022).

Suharyanto mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap siaga dalam menghadapi potensi gempa susulan dari segmen megathrust Mentawai.

BNPB melalui TRC akan memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam upaya penanganan darurat bencana sesuai kebutuhan di lapangan.

Ia berpesan, jika akan beraktivitas di dalam ruangan, perhatikan jalur evakuasi keluar yang mudah jika terjadi kondisi darurat.

“Berdasarkan pengalaman pada gempa-gempa sebelumnya, terjadinya korban bukan akibat gempa tetapi akibat bangunan yang roboh," ujarnya.

Selain itu, Suharyanto meminta masyarakat menunjuk orang yang dituakan atau beberapa orang yang bisa memimpin dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencari tempat yang aman jika terjadi gempa.

Menghadapi situasi darurat, barang kebutuhan pribadi yang harus disiapkan, antara lain makanan, obat-obatan, senter atau charger, harus segera disiapkan paling tidak 3 hari dalam tas siaga.

Kepala BNPB meminta pemerintah daerah dan aparat TNI segera menyiapkan aksi berdasarkan rencana kontinjensi yang telah disusun, kemudian personel TNI dan Polri untuk segera turun dalam membantu kesulitan masyarakat akibat gempa bumi.

“Kami memohon juga pimpinan daerah mulai kepala desa, camat, bupati, wali kota dan gubernur untuk turun dan memimpin aksi-aksi penanganan gempa dan melakukan perencanaan sesuai dengan rencana kontinjensi yang telah dibuat,” tambahnya.

Hingga kini, BNPB masih terus melakukan koordinasi dengan BPBD terdampak, seperti di Kabupaten Nias Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Pariaman, Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.

Sejumlah warga di beberapa wilayah tersebut merasakan guncangan dengan intensitas sedang hingga sangat kuat dengan durasi waktu berbeda.

Pantauan BNPB terhadap fenomena gempa tersebut menyebutkan warga merasa guncangan lemah 1-3 detik di Kabupaten Pasaman, namun mereka tidak panik. Demikian juga dengan warga Kabupaten Pasaman Barat, mereka merasakan guncangan lemah 1 hingga 3 detik.

Foto: Tangkapan Layar Video BNPB