Agar Tak Terlupakan, "Habayang" Perlu Dilestarikan

:


Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Sabtu, 27 Mei 2023 | 06:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 121


Palangka Raya, InfoPublik - Permainan tradisional Habayang atau biasa disebut Bagasing, kembali menjadi salah satu mata lomba pada pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2023 di Kota Palangka Raya. 

Seperti dari pantauan di arena GOR Jalan Tjilik Riwut, yang menjadi arena utama FBIM 2023, lomba Habayang ini memiliki keseruan tersendiri, tidak hanya bagi peserta lomba tapi juga bagi penonton yang menyaksikan lomba permainan tradisional khas Dayak tersebut. 

Saat berjalannya permainan itu sendiri, gasing yang perputarannya lama, atau bagi gasing yang saat ber-adu lebih kuat saat permainan, maka biasa disebut raja. Sedangkan bagi gasing yang kalah disebut pembantu.

Unik dan lucu jika memperhatikan permainan ini berlangsung, jika ada gasing yang kalah, maka spontan pemainnya seolah-olah menekan-nekan kerucut gasing miliknya. Seakan akan kondisi gasingnya kurang pas, sehingga pemain berasumsi kekurangan dari fisik gasingnya itu yang menyebabkan kekalahan.

“Permainan Habayang atau bagasing ini sudah ada sejak zaman dulu, dan menjadi kearifan lokal suku Dayak," ungkap Hendrie, seorang budayawan sekaligus pemerhati seni budaya Kalteng, saat dijumpai di arena lomba, Jumat (26/5/2023). 

Hanya saja lanjut Hendrie, disayangkan permainan Habayang kini mulai kehilangan tempat, akibat beragam permainan yang saat ini lebih mengarah pada sistem modern.

“Dengan adanya FBIM ini menjadi salah satu cara pelestarian dan memperkenalkan permainan Habayang ini kepada masyarakat. Khususnya kepada anak-anak pelajar dan generasi muda," ujarnya menambahkan. 

Baiknya lagi tambah Hendrie, upaya pelestarian permainan tradisional ini bisa dilakukan melalui kegiatan atau turnamen di sekolah, perguruan tinggi maupun pada lembaga lainnya, sehingga permainan yang tidak hanya Habayang, namun juga permainan tradisional lainnya, dapat terus dilestarikan. (MC. Kota Palangka Raya.1/nd)