Tradisi Meugang Bersama Anak Yatim di Pidie

:


Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 23 Maret 2023 | 19:23 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 91


Sigli, InfoPublik - Asisten I Setda Pidie, Drs Samsul Azhar mengatakan, jumlah sapi keseluruhan yang dagingnya diperuntukan untuk "Meugang" anak yatim di Kabupaten Pidie, sebanyak 34 ekor sapi.

"Setiap kecamatan, diberikan satu ekor sapi yang diserahkan langsung oleh Bapak Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi di halaman bangunan baru Masjid Al Fallah Kota Sigli," ujar Samsul Azhar, Kamis (23/3/2023).

Samsul Azhar menambahkan, sapi-sapi yang dagingnya diperuntukan untuk anak yatim dan fakir miskin itu adalah gagasan mulia dari Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto.

Menurut Samsul Azhar, peristiwa pembagian daging lembu "meugang" untuk anak yatim itu dicetuskan sendiri oleh Pj Bupati Pidie, serta dibentuk panitia di tingkat kabupaten.

Ketua Panpel, drh H. Fadzli, MSi, menyampaikan, bahwa panitia berhasil mengumpulkan dan menyalurkan 34 ekor sapi dari para dermawan untuk fakir miskin di 23 kecamatan dalam Kabupaten Pidie.

"Setiap kecamatan setelah menyembelih ternak lembu dan dagingnya ditumpuk dan dibagi menjadi mendapatkan 102 tumpuk ( paket) diteruskan kepada anak yatim (fakir)," sebut Kadis Syatiat Islam Pidie, Drh Fazli.

Sedangkan sapi yang terkumpul sebanyak 34 ekor itu, merupakan sumbangan yang berasal dari para dermawan, Kepala SKPK, BUMN/BUMD, Instansi Vertikal, Parpol, dan para dermawan lainnya, jelas drh H. Fadzli. Ia juga menyebutkan, selain sumbangan sapi, ada juga sumbangan berupa dana dari para dermawan, yang nantinya diperuntukan bagi biaya operasional di kecamatan dalam proses penyembelihan lembu tersebut.

Sebelumnya, Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si., mengatakan, program bantuan daging meugang untuk warga tidak mampu, yang merupakan bagian dari Gerakan Pagar Bambu Putih, dapat terlaksana atas dukungan penuh berbagai pihak baik yang berdomisili di luar maupun di Kabupaten Pidie.

Program Meugang Akbar tersebut dikhususkan untuk membantu warga tidak mampu membeli daging meugang menjelang bulan Ramdhan 1444 H. Tradisi meugang sendiri terdapat filosofi untuk saling membantu sesama, sehingga meugang itu mempunyai makna kebersamaan, sebut Pj Bupati Pidie.

“Program ini, setidaknya dapat meringankan beban bagi saudara-saudara kita yang tidak mampu yang ada di seluruh pelosok Gampong, untuk bisa menikmati daging meugang seperti yang lainnya", kata Pj Bupati Wahyudi Adisiswanto. (MC 05)