Bupati Belu Hadiri Pencanangan Pencegahan Stunting Nasional Tahun 2023

:


Oleh MC KAB BELU, Selasa, 21 Maret 2023 | 16:52 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 122


Kupang, InfoPublik – Bupati Belu Taolin Agustinus menghadiri Pencanangan Pencegahan Stunting Nasional Tahun Anggaran 2023, di Kota Kupang, NTT, Senin (20/3/2023).

Kegiatan kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng TNI AU dan Pemerintah Provinsi NTT (Pemprov NTT).

Hadir Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Hadir juga, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, Wagub NTT, Josef A. Nae Soi, Ketua DPRD NTT, Emy Nomleni dan unsur Forkopimda NTT, bupati/walikota Se-NTT. Pimpinan Organisasi Wanita serta undangan lainnya

Acara ditandai pemukulan gong oleh KASAU didampingi gubernur dan wagub NTT, kepala BKKBN. Dilakukan Penyerahan Bansos 300 Paket kepada 6 anak perwakilan potensi stunting.

Bupati Belu mengatakan, pengendalian stunting di NTT, khususnya di Belu menunjukkan hasil yang menggembirakan.

“Gubernur NTT mengatakan Kementerian Kesehatan telah mengkonversi hasil stunting di NTT yang sesuai proyeksi 35 persen tetapi sekarang telah turun ke 17,7 persen,” ungkap bupati.

Lanjutnya, untuk di NTT, data stunting saat ini sudah by name by adress yang sudah divalidasi BPS. Anaknya dimana, orangtuanya siapa, diketahui dan itu sudah bisa langsung ditangani.

“Kehadiran KASAU dan Kepala BKKBN bersama seluruh rombongan ke Nusa Tenggara Timur, merupakan energi yang luar biasa, sekaligus motivasi kepada para petugas lapangan, khususnya di Kabupaten Belu,” ungkap Bupati.

Di Belu sekitar 446 Posyandu dan hampir semua Posyandu mengunakan Antropometri untuk mendeteksi stunting, melalui berat badan, panjang badan, tinggi badan serta indeks massa tubuh menurut umur anak.

“100 persen balita kami diukur menggunakan Antropometri berstandar kemenkes dan hasilnya sangat terukur. Secara Nasional, Presiden menetapkan 2024 itu angkanya di 24 persen, sedangkan di NTT saat ini sudah 17,7 persen,” katanya.

Bupati menuturkan, Gubernur NTT juga menyampaikan manfaat Tanaman Kelor yang tumbuh liar dan subur di NTT, kepada KSAU dan Kepala BKKBN RI. Menurut Gubernur, NTT sangat kaya karena ada Moringa Oliefera atau kelor sebagai pohon ajaib yang bernilai gisi tinggi.

“Kalau boleh lewat Danlanud El Tari kami minta untuk ada 10 desa di NTT untuk ditanami kelor yang ditangani langsung oleh Anggota TNI AU dan nantinya kelor itu menjadi bahan konsumsi yang wajib dikonsumsi oleh anggota TNI Angkatan Udara di seluruh Indonesia,” kutip bupati.

Hasto Wardoyo, mengapresiasi langkah Gubernur NTT yang ikut fokus dalam upaya pengendalian kemiskinan melalui Program KB, karena itu sangat strategis dalam penurunan stunting.

“Ini berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo yakni pada tahun 2030 nanti Indonesia bebas dari kemiskinan dan kelaparan,” ucapnya.

Disampaikan pula, stunting itu pasti pendek tetapi pendek belum tentu stunting. Kerugiannya ada tiga yakni stunting itu pendek, kemampuan intelektualnya berat dan dihari tua sudah mengalami sakit-sakitan.

“Penyebab stunting ada 3 yakni suboptimal nutrition (kurang nutrisi), suboptimal health (sakit-sakitan), parentingnya tidak bagus. Kita memiliki potensi yang besar hanya mindset kita yang harus ditata contohnya kelor. Marilah kita bangkit untuk memperbaiki IQ kita dengan produk lokal kita,” pinta kepala BKKBN.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI, Fadjar Prasetyo menjelaskan, sesuai program kerja TNI AU, kami ada program bakti sosial dan ini juga terkait menjelang memperingati hari ulang tahun TNI AU ke-77 yang jatuh pada 9 April.

“Adapun pemilihan tempat di Kupang dan program kerja bakti sosial ini kami merencanakan dan kami bekerja sama dengan BKKBN. Ini juga untuk mendukung program nasional pencegahan stunting,” ucapnya.

TNI AU diwilayah ini wajib untuk mendukung program dan pembangunan di NTT dan khususnya di Kota Kupang.

Kami berharap bahwa kami bisa memberikan sesuatu kepada daerah yang kita tempati. Gubernur NTT sudah sampaikan, Lanud akan mendapat 10 Desa binaan dan kami siap untuk terus mempromosikan tanaman kelor.

“Saya jamin Lanud-Lanud, satuan-satuan TNI AU di seluruh Indonesia harus mengkonsumsi kelor ataupun apapun turunannya dan kami juga mengupgrade seluruh fasilitas kesehatan karena kami berpikir bahwa di dalam lingkup kami saja bahwa anak-anak itu adalah masa depan bangsa dan kami juga berupaya untuk membina wilayah sekitar pangkalan di wilayah ini khususnya di NTT,” ungkap Fadjar Prasetyo.

(Prokopimbelu).