Perayaan Cap Go Meh di Blora Pikat Masyarakat

:


Oleh MC KAB BLORA, Minggu, 5 Februari 2023 | 23:48 WIB - Redaktur: Tobari - 205


Blora, InfoPublik -Perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili (2023) yang dihelat Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Hok Tik Bio Blora, cukup meriah dan memikat masyarakat sekitar, Minggu (5/2/2023) malam.

Sebagian warga keturunan Tionghoa mengenakan baju Imlek dan melakukan sembahyang.

Beberapa warga sibuk menyiapkan kuliner khas Cap Go Meh, yakni lontong opor ayam serta menggoreng pisang dan kue keranjang.

Warga keturunan Tionghoa lainnya juga tampak sibuk menyambut tamu, sebagian lagi mempersiapkan properti pertunjukan liang liong dan barongsai.

Sekitar pukul 18.15 WIB, begitu alat musik pengiring ditabuh, menjadi magnet yang menyedot warga masyarakat untuk menyaksikan hiburan tradisional itu.

Suasana makin semarak, ketika pemain liang liong dan barongsai dari kelompok Naga Mustika mulai tampil di altar Klenteng Hok Tik Bio Blora.

Di sela pertunjukan hiburan itu, Bupati Blora H. Arief Rohman bersama Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati serta unsur Forkopimda Blora lainnya hadir memenuhi undangan perayaan Cap Go Meh.

Kedatangan Bupati dan Wabup serta Forkopimda lainnya disambut Ketua Yayasan TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora Budilistijo Suboko disertai dua barongsai warna kuning dan hijau.

Ketua Yayasan TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora Budilistijo Suboko dalam sambutannya menyampaikan dalam rangkaian perayaan Imlek 2574 Kongzili (2023) yang dimulai enam hari sebelumnya telah dilakukan sembahyang kepada Kong Co yang naik ke langit dan diakhiri dengan sembahyang Cap Go Meh.

Dijelaskannya, perayaan Cap Go Meh merupakan perayaan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia, tak terkecuali di kabupaten Blora.

"Pada hari ke 15, rembulan bersinar purnama yang berarti bahwa berkah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa menyinari bumi, disitulah kita sebagai umat manusia mengucapkan syukur dan menaruh harapan untuk tahun yang akan datang,” jelas Budilistijo Suboko.

Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam).

Budilistijo Suboko menambahkan, perayaan Cap Go Meh, dilaksanakan secara sederhana, di samping tiga tahun Covid-19, sehingga harus hati-hati menyelenggarakan acara.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati Blora dan Forkopimda Blora, apabila ada kekurangan dari kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucapnya.

Bupati Blora H. Arief Rohman, dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia karena setelah sekian tahun kita tidak merayakan perayaan Cap Go Meh dengan suasana yang ramai seperti ini.

Akhirnya malam hari ini kita bisa merayakan bersama. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Blora mengucapkan Gong Xi Fa Cai, Tahun Baru untuk warga Tionghoa.

"Ini adalah perayaan Cap Go Meh, malam 15, semoga kedepan khasanah kekayaan kita yang luar biasa ini, termasuk Klenteng ini akan menjadi destinasi kita,” kata Bupati Blora Arief Rohman.

Bupati berharap banyak pertunjukan dan sering ada ivent dan dibuat jadwalnya karena melihat antusias masyarakat sangat luar biasa.

“Ini kita ingat ketika Gus Dur dulu ketika kembali menghidupkan tradisi Gong Xi Fa Cai ini untuk sauara-saudara kita dari Tionghoa. Alhamdulillah sekarang bisa sinergi antara pemerintah dengan seluruh stageholder, termasuk dari Kelenteng yang ada di Blora ini,” kata Bupati.

Hadir pada acara tersebut ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blora Ishad Shofawi.

Sementara itu, penonton liang liong dan barongsai nampak terhibur dan sesekali memberikan angpao kepada para pemaian.

Tidak hanya itu, sebagian warga yang hadir menyaksikan merekam gambar menggunakan kamera gawai untuk dibuat dokumentasi atau diunggah ke media sosial.

"Senang dan gembira bisa nonton liang liong dan barongsai, swafoto juga, asik pokoknya, tadi juga mencicipi lontong Cap Go Meh," kata Khotim salah satu warga Blora. (MC Kab Blora/Teguh/toeb).