Jatim Jadi Tuan Rumah Pembukaan Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2022

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 1 Desember 2022 | 15:20 WIB - Redaktur: Juli - 152


Surabaya, InfoPublik - Provinsi Jawa Timur menjadi tuan rumah pembukaan Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa, seluruh elemen pemerintah di Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjadi bagian yang ikut menguatkan pemberantasan korupsi secara signifikan pada semua lini.

"Mudah-mudahan semuanya bisa berseiring dengan berbagai upaya untuk membangun Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi," ujar Gubernur Khofifah saat acara Pembukaan Peringatan Hakordia 2022, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (1/12/2022).

Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya penguatan, pendampingan, konsolidasi, dan koordinasi yang terus menerus didukung oleh KPK RI dalam upaya pemberantasan korupsi di Jawa Timur.

"Saya juga sampaikan terima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Terima kasih atas seluruh kebersamaan, sinergisitas, dan support di antara kita semua," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menjelaskan, ada 2.607 bidang lahan senilai Rp1,2 triliun yang sudah bisa diselamatkan sebagai aset daerah.

"Di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur sudah ada yang selesai 100 persen untuk sertifikasi aset daerah," kata Khofifah.

Untuk itu, Gubernur Jawa Timur bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri, menyerahkan Sertipikat Aset Pemda 100 persen kepada Bupati/Wali Kota dan Kepala Kantor Pertanahan.

Penghargaan diberikan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jawa Timur, Bupati Jember, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jember, Bupati Pasuruan, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pasuruan, Wali Kota Blitar, Kepala Kantor Pertanahan Kota Blitar, Wali Kota Probolinggo, Kepala Kantor Pertanahan Kota Probolinggo.

"Ini merupakan bentuk apresiasi kepada Kabupaten/Kota karena upaya yang luar biasa untuk menjadikan aset tanah di wilayah mereka bisa 100 persen bersertifikat," terang Gubernur Jatim.

Ketua KPK RI menyampaikan harapan agar para pemimpin daerah mampu menjalankan tata kelola yang baik dan benar. Selain itu, pendidikan penanaman budaya antikorupsi dan perbaikan sistem amat diperlukan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi.

"KPK tidak bisa bergerak sendiri. Saya sangat berharap kepada gubernur, bupati, dan wali kota supaya melaksanakan tugas untuk memastikan setiap tahapan manajemen. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, hingga pengelolaan anggaran. Harus dipastikan tidak ada intrik-intrik atau praktik-praktik korupsi," tegasnya.

Ia pun menilai bahwa "Jatim Cettar" memiliki roh demokrasi karena ada prinsip keterbukaan, transparansi, dan akuntabel.

"Kalau nilai ini kita tanamkan dan kita implementasikan dalam pelaksanaan tugas, maka saya yakin tidak akan ada korupsi dan tidak ada yang bermasalah dengan hukum," terangnya.

Selain itu, dalam kesempatan ini dilaksanakan pula pembacaan penguatan komitmen antikorupsi oleh para pemimpin bangsa yang hadir. Komitmen tersebut berbunyi (i) untuk bersungguh-sungguh memberantas korupsi, (ii) menciptakan generasi antikorupsi, dan (iii) membangun dan mewujudkan Indonesia Maju tanpa korupsi.

Turut hadir dalam kesempatan ini antara lain Gubernur Jawa Tengah, Wakil Gubernur D.I.Yogyakarta, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, perwakilan dari Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat, serta Direktur Koordinasi Supervisi Wilayah III KPK RI, Ujang Purnama. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-idc )