Setiap Detik Berbuat Baik, Setiap Melangkah Bernilai Ibadah

:


Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 1 Desember 2022 | 06:15 WIB - Redaktur: Kusnadi - 522


Blora, InfoPublik - Semangat pengabdian yang tak pernah surut dan selalu mencoba untuk mengamalkan sesanti setiap detik berbuat baik dan setiap melangkah selalu bernilai ibadah terpatri dalam sanubari pengurus PWRI Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Kudus dan Kabupaten Jepara.

Hal itu ditunjukan pada saat kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengurus Persatuan Wredhatama Republik Indonesia (PWRI) se Eks Karesidenan Pati yang berlangsung di Kantor PWRI Kabupaten Pati.

"Itu ditunjukkan pada rakor se eks Karesidenan Pati, Sabtu, 26 November 2022 kemarin," kata Ketua PWRI Blora, Bambang Sulistya, Rabu (30/11/2022).

Dijelaskannya, rakor dibuka secara langsung oleh Ketua PWRI Provinsi Jawa Tengah, H. Hendro Martoyo mantan Bupati Jepara dua pereode.

Dalam sambutannya memantapkan kepada seluruh peserta yang hadir agar tidak perlu kawatir dan resah apalagi takut terhadap kemunculan adanya organisasi para pensiunan ASN/PNS yang baru dengan nama Persatuan Pensiun Indonesia (PPI) yang lagu mars sudah tersebar di media sosial.

"Mohon tidak perlu direspon secara serius dan berlebihan," kata Hendro Martoyo.

Karena organisasi selama ini menjadi wadah tunggal untuk menghimpun dan membina serta memperjuangkan peningkatan kesejahteraan para pensiunan ASN/PNS adalah Organisasi Persatuan Wredhatama Republik Indonesia (PWRI) yang sudah terbentuk sejak 24 juli 1962 sampai saat ini masih eksis terus berkarya nyata dalam pengabdian sampai diakhir usia.

Bahkan kiprah PWRI telah memberi kontribusi positif terhadap peningkatan gaji para pensiunan termasuk mendapatkan gaji ke 13 dan 14 dan berbagai peningkatan dalam pelayanan miliputi pelayan uang Taspen makin baik, pelayanan gaji pensiunan makin cepat dan pelayan di bidang kesehatan makin tertip dan mantap.

Disamping itu dalam organisasi PWRI di tingkat pusat, Presiden sebagai Pembina dan Wakil presiden sebagai wakil Pembina.

Selanjutnya di tingkat Provinsi Gubernur sebagai Pembina PWRI dan Wakil Gubernur sebagai wakil Pembina.

Demikian pula di tingkat Kabupaten Bupati sebagai Pembina dan Wakil Bupati sebagai wakil Pembina.

Ia juga meminta kepada seluruh jajaran pengurus dan para anggota PWRI agar terus memberi dukungan dan membantu dalam program pemerintah daerah baik dalam memberikan pelayanan masyarakat maupun dalam kegiatan pembangunan.

H.Hendro Martoyo juga menyampaikan berbagai isu yang terjadi di organisasi PWRI mulai dari keanggotaan stesel pasif, keterbatasan dukungan dana dari pemerintah daerah, upaya mewujudkan kemitraan pihak terkait dan peningkatan sumber daya manusia sampai dorongan untuk menumbuhkan Koperasi Wredatama yang sehat di setiap PWRI Kabupaten/Kota.

Kemudian masing-masing pengurus Kabupaten menyampaikan berbagai persoalan,ide/masukan dan usulan untuk mendapat respon dari pengurus PWRI Provinsi Jawa Tengah.

Dari catatan yang di resume Banbang Sulistya, respon dari pengurus PWRI Jateng atas berbagai uneg-uneg dan persoalan yang terungkap dalam Rakor PWRI dipenghujung bulan November 2022.

Pertama, nensikapi belum adanya payung hukum tentang keanggotaan stesel pasif maka disarankan perlu dilakukan pendekatan yang baik kepada Bupati/wakil Bupati guna memperoleh kemudahan dan kebijakan dalam upaya pengembangan dan kemajuan PWRI serta dapat diikhtiarkan melalui pendekatan personal kewilayahan kepada calon anggota.

Kedua, belum terealisasi sebagian usulan dari PWRI Kabupaten tentang Piagam Penghargaan dan Tanda Kehormatan Wredatama Nugraha (PPTKWN) dari pengurus PWRI Provinsi akan terus berupaya menyampaikan usulan ke PB PWRI Pusat.

Ketiga, guna mendapatkan dana CSR dari PT Taspen untuk disalurkan kepada para Wredatama yang kurang mampu akan diusulkan oleh PWRI Provinsi Jateng ke PT Taspen.

Keempat, pihak pengurus PWRI Provinsi jateng memberikan apresiasi positif terhadap berdirinya LBH PWRI seperti yang telah dilakukan oleh PWRI Kabupaten Rembang.

Kelima, usulan agar para anggota dan pengurus PWRI kelurahan/Kecamatan/kabupaten dan Provinsi peduli untuk membantu secara sukarela kepada korban gempa bumi Cianjur Jabar direspon melalui surat edaran dengan mekanisme pengiriman uang dimulai dari tanggal 27 November s/d 10 Desember 2022 lewat rekening Nomer:2-034-17457-4 atas nama PWRI jateng.

Keenam, dalam penyelenggaraan Rakor PWRI hendaknya dapat memenuhi kriteria S3 (Sederhana,Singkat dan Semangat) sekaligus sebagai pengamalan butir ketiga dari Panca Upaya PWRI.

Berikutnya, ketujuh, sebagai upaya meningkatkan dinamika organisasi dan kesejahteraan para anggota PWRI maka di tingkat PWRI Kabupaten agar dapat ditumbuhkan adanya Koperasi Wredatama yang sehat dan terbangunnya kerja sama yang harmonis dengan OPD terkait serta berbagai pihak perbankan atau pihak swasta untuk mendukung eksistensi organisasi.

Rakor PWRI eks Karesidenan Pati diakhiri dengan pemberian bibit tanaman Buah buahan berupa tanaman bibit Jambu madu Blora, jambu krista dan bibit jambu PWRI dibagikan kepada seluruh peserta rakor.

Pemberian bibit buah buahan dalam Rakor tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan persaudaraan dan kerukunan bagi para Wredatama di Eks Karisidenan Pati (Kabupaten Blora,Rembang, Pati, Kudus dan Jepara) dan sekaligus sebagai ikhtiar untuk melakukan Gerakan Sedekah Bumi agar alam ramah serta hidup menjadi berkah.

Sementara menurut H. Soedadyo mantan kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora mengenai bibit Jambu PWRI dari Kabupaten Blora adalah bibit jambu langka yang kaya akan vitamin dan dapat meningkatkan imunitas diri serta mencegah penyakit Covid-19 varian baru. (MC Kab. Blora/Teguh).