Dinkes Laksanakan Orientasi Pengenalan Gangguan Dalam Masa Tumbuh Kembang Anak

:


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Rabu, 30 November 2022 | 20:57 WIB - Redaktur: Tobari - 87


Banda Aceh, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan orientasi pengenalan gangguan dalam masa tumbuh kembang anak sedini mungkin bagi tenaga kesehatan di Aula Ibnu Sina.

Adapun kegiatan yang diinisiasi oleh Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi di bawah Bidang Kesehatan Masyarakat ini dilaksanakan selama tiga hari dari Tanggal 28 s/d 30 November 2022.

Kepala Dinkes Kota Banda Aceh Lukman menerangkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di puskesmas dalam melaksanakan program kesehatan Balita dan usia anak pra sekolah guna mencapai target indikator yang telah ditetapkan Kemenkes RI.

“Balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya melalui amanat Permenkes No 66 Tahun 2014 sehingga dari kegiatan ini akan lahir bagaimana gambaran prevalensi stunting dan prevalensi Wasting Balita dan usia anak pra sekolah,” ujar Lukman.

Selanjutnya, terkait dengan gangguan dalam masa tumbuh kembang anak menurut World Health Organization (WHO), masalah tumbuh kembang anak ini merupakan masalah yang perlu diketahui atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa usia 18 tahun.

“Dimana Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini,” tutur Kepala Dinkes Banda Aceh Lukman.

Oleh karena itu, stimulasi menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan, anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.

Lebih lanjut, stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak (SDIDTK) merupakan suatu metode untuk merangsang kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dalam hal ini, indikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak, tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak akan dapat berkembang secara optimal.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Banda Aceh serta 33 orang peserta dari 11 Puskesmas yang diantaranya 11 orang Dokter, 11 orang Penjab Anak dan 11 orang Bidan Desa.(TM/Hz/toeb)