Bupati Maluku Tenggara : Pengendalian Inflasi Di Daerah Untuk Menggerakkan Perekonomian, Serta Menjaga Daya Beli Masyarakat

:


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Jumat, 5 Agustus 2022 | 07:48 WIB - Redaktur: Tobari - 933


Langgur, InfoPublik - Bupati Maluku Tenggara mengatakan, pengendalian inflasi di daerah merupakan upaya bersama dalam rangka menggerakkan perekonomian serta menjaga daya beli masyarakat.

Saat  ini, pengendalian inflasi adalah bagian penting dari kebijakan pemulihan ekonomi, sebagai salah satu fokus pembangunan nasional.

Penegasan tersebut disampaikan bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Afan B. Ifat, S.STP, M.Si, saat membuka kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Dan Rapat Pleno sekaligus Evaluasi Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Maluku Tenggara Semester I Tahun 2022 di pantai Pasir Panjang Cafe dan Resto Viera Ohoi Ngilngof, Kamis (4/8/2022).

Bupati mengungkapkan, berdasarkan rilis BPS inflasi nasional pada bulan Juli 2022, hampir mencapai 5% dan menjadi yang tertinggi sejak 2015.

Dorongan terhadap inflasi di bulan juli disebabkan karena pasokan barang yang terhambat. Dimana Komponen yang sangat berpengaruh adalah bahan pangan dan transportasi.

“secara riil dapat kita rasakan bahwa dalam periode Juni sampai Juli 2022, komoditi cabai dan beberapa bahan pangan lainnya mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Intenitas hujan yang tinggi menjadi penyebab pasokan berkurang, sehingga harga bahan pangan menjadi naik,” ujarnya.

Di samping itu, akibat cuaca buruk dalam beberapa bulan terakhir juga  memicu harga ikan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Kenaikan harga ikan di dalam komponen bahan pangan perlu untuk diantisipasi, karena faktor cuaca buruk masih berpotensi terjadi sampai bulan-bulan ke depan.

Menurut rilis BPS, biaya transportasi juga mengalami kenaikan dimana harga tiket pesawat naik seiring dengan naiknya harga avtur dunia.

Ancaman terhadap pasokan avtur yang terganggu dengan adanya konflik Rusia - Ukraina, masih sangat berisiko terjadi dalam bulan-bulan ke depan.

“Hal-hal yang diuraikan tadi, menunjukkan kepada kita sekalian bahwa mekanisme suplay and demand, terhadap barang dan jasa di 2022 sudah mulai memasuki kondisi yang relatif normal. Dampak Variabel Covid-19 yang sangat mengganggu, perlahan mulai berkurang bagi perekonomian,” bebernya.

Namun di sisi lain, ancaman terhadap perekonomian justru berasal dari pasokan yang kadang terganggu, baik akibat cuaca buruk, maupun dampak perang, dan pembatasan.

Gangguan terhadap pasokan secara langsung sangat mempengaruhi harga karena dalam tahun 2022, dari sisi permintaan cenderung semakin meningkat seiring membaiknya perekonomian dunia.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka dalam lingkup perekonomian daerah, khususnya dalam upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Maluku Tenggara, ada beberapa hal yang perlu disampaikan yaitu,

Pertama, permintaan terhadap pelayanan barang dan jasa sektor tersier, seperti pariwisata semakin meningkat di tahun 2022.

Untuk menghindari naiknya harga komponen-komponen belanja dalam sektor ini maka, diperlukan dukungan dari semua pihak.

Sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata, maka keberadaan UMKM menjadi sektor yang perlu didorong bersama-sama. Keterbatasan UMKM mengakses sumber-sumber pemodalan harus dapat dicarikan solusi konkret.

Bupati berharp pihak perbankan dapat memberikan kemudahan bagi akses modal dan akses keuangan UMKM.

Pemerintah daerah, harus mampu memberikan pendampingan dan penguatan aspek manajemen usaha, sehingga para pelaku UMKM dapat selalu mengembangkan diri, mengelola modal yang diperoleh secara efektif dan efisien guna mengembangkan usahanya.

Salah satu faktor yang selama ini dirasa masih kurang dalam hal pengelolaan pariwisata di Kabupaten Maluku Tenggara adalah yang berkaitan dengan atraksi.

Pasalnya, atraksi merupakan salah satu komponen penting pengelolaan pariwisata yang harus dapat didorong.

Selain fungsinya yang dapat mendorong kenaikan citra dan daya tarik pariwista, atraksi wisata juga sangat efektif menjadi sumber pendapatan bagi pelaku usaha.

Atraksi pariwisata yang perlu mendapatkan perhatian yaitu berkaitan dengan penyediaan cenderamata atau souvenir.  Mohon dukungan dan kerjasama semua pihak, karena ada begitu banyak bahan alam di Maluku Tenggara yang dapat dikelola menjadi souvenir.

“keterampilan seperti ini tentu dapat ditransfer kepada masyarakat, sehingga ke depannya  meraka mampu berproduksi sendiri sehingga pada gilirannya akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat” harapnya.

Kegiatan High Level Meeting TPID dan Rapat Pleno sekaligus Evaluasi Program Kerja TPAKD Kabupaten Maluku Tenggara Semester I Tahun 2022 menghadirkan narasumber dari Otoritas Keuangan Provinsi Maluku Stela Matitaputi dan yang mewakili  Deputi Bank Maluku Mohamad Lukman Hakim.

Pada kesempatan itu Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara memberikan cinderamata kepada pihak Deputi Bank Maluku dan OJK.  (MC.Malra/Adolof Labetubun/toeb)