3 Tahun Dicetuskan, Pembangunan Museum Provinsi Maluku Utara ‘Gaib’

:


Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 14 Juli 2022 | 15:38 WIB - Redaktur: Tobari - 304


Tidore, InfoPublik - Rencana Pemerintah Provinsi Maluku Utara membangun Museum Provinsi Malut rupanya sebatas angin surga saja. Pasalnya, 3 tahun sejak dicetuskan, museum itu tak kunjung berdiri.

Akademisi IAIN Ternate Rinto Taib menyatakan, pembangunan museum itu sebatas wacana. Hal tersebut disampaikannya pada Rabu (13/7/2022).

3 tahun lalu tepatnya bulan Mei 2019 silam pemerintah provinsi menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait rencana pembangunan Museum Provinsi Maluku Utara.

"Tentu saya bergembira mendengarkan kabar tersebut, terlebih saya diundang sebagai salah satu narasumbernya bersama Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Maluku Utara beserta narasumber lainnya. Namun sangat disayangkan karena hingga kini tak ada kelanjutannya bahkan 'gaib' alias tanpa kabar apapun," ungkap Rinto

Ia menuturkan, provinsi lain telah memiliki museum daerah yang dikelola cukup baik. Meski begitu, akunya, museum-museum pemerintah di daerah lain pun butuh perbaikan manajemen pengelolaan.

Selain itu, tingkat kunjungannya masih perlu didorong dengan berbagai upaya dan program-program menarik.

"Kompetensi tenaga teknis seperti kurator, edukator dan lain-lain yang masih sangat terbatas, juga kuantitas jumlah kunjungan serta ketersediaan koleksi sebagai salah satu daya tarik selain program- program menarik dari museum itu sendiri," papar Rinto.

Padahal, kata Rinto, Maluku Utara kaya akan sejarah dan kebudayaannya sehingga menjadi keniscayaan pula untuk memiliki sebuah museum daerah.

"Jika diperlukan maka akan lebih baik lagi museum tematik setiap daerah di Maluku Utara bisa dibangun oleh pemerintah daerahnya masing-masing sebagaimana museum yang dimiliki oleh Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan," katanya.

"Kota Ternate misalnya dapat kita jumpai Museum Rempah-rempah maupun Museum Memorial Kesultanan Ternate sebagaimana city branding Kota Ternate sebagai Kota Rempah maupun sebagai daerah kesultanan," imbuh Rinto.

Dia menambahkan, sejarah panjang Maluku Utara dan khazanah kebudayaannya penting terus didorong atau diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

"Ini dalam upaya pewarisan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa maupun dalam rangka melestarikan budaya bangsa kita," tandas Rinto. (MC Tidore/toeb)