Penyuluh Pertanian Harus Berada di Tengah Petani

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 14 Januari 2022 | 13:25 WIB - Redaktur: Kusnadi - 466


Labuan Bajo, InfoPublik - Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, SE, menegaskan agar penyuluh pertanian harus selalu berada di tengah para petani. Hal ini wajib dilaksanakan, sebab kehadiran Penyuluh Pertanian sangatlah penting untuk menuntun dan membimbing para petani sehingga produktivitas petani semakin tahun semakin meningkat.

Hal tersebut ditegaskan Bupati saat kegiatan Tanam Simbolis Padi Inbrida bersama kelompok tani Watu Rampang, Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor, Kamis (13/01). Pelaksanaan gerakan Tanam Simbolis padi sawah ini adalah kegiatan intensifikasi sawah musim tanam (MT) I Tahun 2021/2022.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan bahwa industri Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat saat ini sedang berkembang pesat. Apalagi setelah beberapa waktu lalu Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah destinasi pariwisata super prioritas

Menurut Bupati Edi, dengan potensi luas lahan sawah 3.103 ha semestinya petani diuntungkan dengan pesatnya pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat, dengan cara menjadi pemasok beras untuk kebutuhan Hotel, Restoran dan rumah makan di Labuan Bajo.

Bupati Edi menambahkan predikat Lembor sebagai Lumbung pangan NTT dengan luas area fungsional seluas 3.103 ha tersebut menjadi aset yang harus dijaga bersama. Para Penyuluh adalah garda terdepan untuk mempertahankan predikat ini.

“Saatnya kita bangkit. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, para penyuluh dan petani harus menyiapkan diri dengan baik. Kita harus memanfaatkan luas lahan ini, sehingga kita bisa menjadi pemasok atas kebutuhan sektor industri pariwisata yang ada di Labuan Bajo,” tegasnya.

Dikatakanya, keberhasilan di bidang pertanian tak lepas dari dukungan para penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dalam pembangunan dan pengembangan sektor pertanian.

Bupati berharap agar para penyuluh terus menerus mendampingi para petani secara konsisten dan berkesinambungan mulai dari menyiapkan lahan, memilih bibit, menanam, sampai pada kemasan sehingga para petani betul-betul siap menghadapi pasar pariwisata. (Mckabmanggaraibarat/TC-Tim IKP Kominfo Mabar)