Pemkab Sleman Studi Komparasi di Labuan Bajo Manggarai Barat

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 26 November 2021 | 14:38 WIB - Redaktur: Tobari - 411


Labuan Bajo, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sleman Yogyakarta melakukan kunjungan kerja dalam rangka studi komparasi di labuan Bajo kabupaten Manggarai Barat selama lima hari dari tanggal 22-26 November 2021.

Agenda kunjungan di kantor Bupati Manggarai Barat, rombongan Pemkab Sleman dipimpin Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Danang Maharsa dan unsur Forkopimda Sleman.

Bupati Kustini Sri Purnomo berserta rombongan diterima langsung wakil Bupati Manggarai dr. Yulianus Weng da. Didampingi unsur Forkopimda Manggarai Barat dan Sekda Fransiskus Sales Sodo, Selasa (24/11/2021)

Wabup Yulianus Weng dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini Manggarai Barat sudah masuk kategori aman penyebaran COVID-19, untuk itu beliau menghimbau untuk tidak takut berkunjung di labuan Bajo.

"Saat ini kasus COVID-19 di labuan Bajo Manggarai Barat sudah aman, perkembangan setiap harinya hampir tidak ada, saat ini daerah ini aman untuk dikunjungi," ungkap Yulianus Weng

Wabup Yulianus Weng menginformasikan terkait capaian progres vaksinasi COVID-19 sampai dengan posisi bukan November.

"Capaian progres vaksinasi di seluruh Manggarai Barat berdasarkan data perhari ini sudah mencapai 73,7%, kami menargetkan pada akhir tahun ini mencapai 100%," Jelasnya

Wabup Mabar menyampaikan bahwa pemerintah Manggarai Barat akan memberikan moratorium pembangunan hotel bintang 4 dan 5 di Manggarai Barat maksimal bulan Oktober 2022.

Kemudian izin yang sudah dikeluarkan akan dievaluasi maksimal 6 bulan sudah harus direalisasikan.

"Kami berharap banyak investasi yang masuk dan kami juga tentunya berharap semoga para wisatawan yang berkunjung dan berada di Labuan Bajo bisa merasakan kenyamanan,” kata Wabup bumi Komodo tersebut.

Pada tempat yang sama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan tujuan kunjungan untuk belajar banyak ke Pemkab Manggarai Barat terkait Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum.

Serta, Koordinasi Forkopimda Penyelenggaran Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat, Pengelolaan Potensi Keberagaman Warga serta Optimalisasi Potensi Wisata Yang Dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

Dijelaskannya wilayah Sleman terbagi dalam 17 Kapanewon dan 86 Kalurahan serta mempunyai luas 574,82 km atau hampir seperlima dari luas DI Yogyakarta, mempunyai potensi dan tantangan yang hampir sama dengan Manggarai Barat dalam hal penyelenggaraan Tramtibumlinmas, Pengondisian Keamanan Wilayah Toleransi Hidup Beragama dan Optimalisasi Potensi Wisata.

"PAD Sleman pada tahun 2020 mencapai Rp788,24 milyar dari APBD sekitar Rp2,90 Trilyun. PAD ini salah satunya berasal dari sumbangan dunia pariwisata," ungkapnya.

Wisata yang ada di Sleman di antaranya minat khusus di seputaran lereng Merapi, dan Prambanan. Selain itu desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman juga Siap menawarkan paket-paket wisata kepada wisatawan yang datang.

Pada saat yang sama, banyaknya kunjungan ke Kabupaten Sleman wisatawan dan pendatang berpengaruh pada potensi Tramtibumlinmas dan Keamanan wilayah. Berkenaan dengan hal tersebut kami berkunjung ke Manggarai Barat untuk banyak belajar, jelas Kustini.

Kaitannya dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum dan penyelenggaraan koordinasi Forkopimda kami juga berharap bisa mendapatkan tambahan pengalaman dan pengkayaan serta benchmarking dari praktek baik yang telah dilaksanakan di Manggarai Barat, Kustini menambahkan. (Mckabmanggaraibarat /TC/Syarif ab/toeb)