Gubernur NTB Ajak Warga Tetap Semangat dan Produktif

:


Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Senin, 15 Juni 2020 | 11:41 WIB - Redaktur: Juli - 581


Mataram, InfoPublik - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengajak semua warga yang terdampak wabah Covid-19 tetap bersemangat dan terus berupaya meningkatkan produktivitas.

Ajakan tersebut disampaikan gubernur, saat menyerahkan 100 paket bantuan sembako untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19, di Lingkungan Pamotan, Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Minggu (14/6/2020).

Didampingi Kadinsos NTB, Ahsanul Khalik dan Kadiskominfotik NTB, Gde Aryadi, serta tokoh Hindu,  Gde Wenten, Gubernur Zul memastikan bahwa pemberian bantuan paket sembako berupa beras, minyak,  susu kaleng, gula pasir, abon ikan dan kopi ini akan terus dilakukan, karena hampir semua lini kehidupan masyarakat di wilayah NTB, terdampak pandemi Covid-19.

"Saya sengaja mengutus Kepala Dinas Sosial untuk mengurusi bantuan bagi masyarakat, karena beliau punya kemampuan untuk atasi masalah yang memang sebelumnya tidak bisa terselesaikan. Begitupun Kadis Kominfotik NTB. Kedua orang ini adalah sosok pejabat yang siap melayani masyarakat selama 24 jam," ujar gubernur.

Gubernur Zul mengatakan, esensi kehidupan manusia terlihat dari semangat produktivitasnya. Ia menyampaikan sebuah perumpamaan yang menyebut bahwa tidak sedikit masyarakat yang justru meninggal di usia 30 tahun, namun dikuburkan setelah usia 60 tahun. Itu hanyalah sebuah kondisi yang menggambarkan betapa produktivitas kita masih perlu terus ditingkatkan.

"Jika kita ingin punya produktivitas maka kita harus terus semangat untuk terus berinteraksi. Jangan hanya diam saja menerima apa yang sudah kita peroleh," kata dia.

Kepala Dinas Sosial NTB H. Ahsanul Khalik mengatakan, pemberian bantuan paket sembako sebanyak 100 paket itu adalah upaya Pemprov NTB dalam mengintervensi kondisi masyarakat terdampak Covid-19 di NTB. Apalagi, Kota Mataram merupakan satu-satunya wilayah di NTB yang paling menjadi perhatian serius. Lantaran, terdampak paling parah.

"Khusus di wilayah Pamotan ini, rata-rata masyarakatnya terdampak Covid-19. Di sini ada ribuan karyawan hotel dan pertokoan yang dirumahkan karena lokasi mereka sudah tidak beroperasi lagi," kata Ahsanul.

Mantan Kalak BPBD NTB itu menuturkan, paket bantuan masyarakat terdampak Covid-19 ini memiliki kreteria diberikan, di antaranya, para pekerja yang terkena PHK, masyarakat miskin yang belum menerima bantuan pusat dan daerah. Selanjutnya, para lansia dan difabel.

"Bantuan ini juga menyasar pada masyarakat luar daerah yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya. Jadi, bantuan ini sifatnya insedentil. Dan di Kecamatan Cakranegara banyak masyarakat menjadi korban PHK," jelas Ahsanul.

Terkait alokasi bantuan terdampak Covid-19. Ia menuturkan, hingga kini, sudah banyak yang meminta bantuan tersebut. Namun lantaran Mataram sangat banyak persoalan kaitan dengan Covid-19, maka intervensi dari Provinsi dilakukan agar tidak ada masalah ikutan lainnya.

"Tapi, karena jumlahnya enggak banyak, maka kita pilah sesuai kretaria yang ada. Makanya, Kota Mataram kita banyak sasar karena akan berimplikasi pada masalah ikutan lainnnya, yakni ekonomi, sosial dan lainnya," tandas Ahsanul Khalik.

Tokoh Pamotan, Kecamatan Cakranegara, Gede Wenten menambahkan, sebanyak 100 orang penerima bantuan kali ini adalah mereka yang tidak memperoleh bantuan dari pemerintah pusat, Pemprov dan Pemda kabupaten/kota.

"Dari para penerima ini ada yang datang ke saya karena sudah tidak bisa bekerja karena hotel mereka tutup. Makanya, saya berterima kasih atas respon gubernur yang bersedia datang menyerahkan bantuan kali ini," kata dia. (man@Kominfo)