Kemendikbudristek Dorong Peran Kebudayaan Jadi Konsep Hidup Berkelanjutan

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 11 Agustus 2022 | 13:41 WIB - Redaktur: Untung S - 515


Jakarta, InfoPublik - Global Arts and Culture Recovery Fund merupakan inisiatif Presidensi Indonesia dalam G20 yang ditujukan sebagai bentuk bantuan bagi pelaku budaya yang terdampak pandemi, serta untuk memperluas penerapan gaya hidup yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek), Himar Farid, mengatakan peran Global Arts and Culture Recovery Fund nantinya juga untuk membantu akselerasi pemberdayaan dan perkembangan ekonomi berbasis seni dan budaya.

Pada pertemuan kedua Pejabat Tinggi G20 bidang Kebudayaan (second Senior Officials Meeting/SOM G20 Culture) yang dilaksanakan secara hibrida, pada pertengahan Juli 2022 lalu, para delegasi telah sepakat tentang perlunya dana itu untuk memulihkan sektor kebudayaan.

Para delegasi juga telah menyusun draf deklarasi tingkat menteri bidang kebudayaan dan masukan terhadap inisiatif Indonesia, yakni Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya atau Global Arts and Culture Recovery Fund.

“Mudah-mudahan itu (Global Arts and Culture Recovery Fund) dapat membantu membangun perekonomian pascapandemi serta mempromosikan pembangunan  yang berkelanjutan di masa depan,” ujar Hilmar dalam Diskusi Forum Merdeka Barat bersama juru bicara G20 Maudy Ayunda, dengan tema Kebudayaan untuk Bumi Lestari, di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Budaya yang sejatinya merupakan tradisi hidup berkelanjutan, kata Hilmar, tentu dapat melengkapi pendekatan ekonomi yang sudah ada. “Peran kebudayaan penting jika kita ingin mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi saat ini dan di masa depan.”

Ia mencontohkan beberapa tradisi lokal, seperti tradisi subak (sistem pengairan di Bali) maupun tradisi lisan di berbagai wilayah Nusantara yang erat kaitannya dengan pelestarian lingkungan yang menunjang hidup berkelanjutan.

Sebagai upaya untuk menyukseskan G20 bidang kebudayaan, Kemendikbudristek sendiri tengah menggelar sejumlah program, antara lain Ruwatan Nusantara di berbagai lokasi di Indonesia. Puncak dari Ruwatan Nusantara adalah Ruwatan Bumi, yang akan diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur pada perhelatan pertemuan tingkat menteri kebudayaan, pada 12-13 September 2022.

SOM G20 bidang Kebudayaan mengusung lima agenda prioritas, yakni peran budaya dalam mendukung kehidupan yang berkelanjutan, dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari kebijakan berbasis budaya, pengelolaan bersama atas sumber daya budaya (cultural commoning) yang mempromosikan gaya hidup berkelanjutan di tingkat lokal, akses merata untuk peluang ekonomi budaya; dan mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui pendanaan bagi sektor seni dan budaya yang terpukul selama pandemi.

Sumber Foto: InfoPublik