Tokoh Pemuda: Penyaringan Calon Pemimpin Papua Harus Ketat

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 3 Oktober 2022 | 07:24 WIB - Redaktur: Untung S - 484


Jakarta, InfoPublik - Pemilihan para calon pemimpin di tanah Papua  di masa depan harus melalui proses penyaringan yang ketat.

Keinginan itu berkaca dari kasus Gubernur Papua Lukas Enembe, yang telah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal tersebut disampaikan Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ali Kabiay, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/10/2022). 

“Kita harus melakukan penyaringan kepada para calon pemimpin di Papua meliputi penyaringan ideologi, penggunaan anggaran hingga moralitas,” kata Ali.

Menurut Ali,  melalui tiga tahapan itu, kata dia, maka dapat diketahui apakah para calon pemimpin di Papua benar-benar mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau tidak.

Berikutnya, bagaimana mereka dapat menggunakan anggaran dengan baik serta bagaimana moralitas mereka.

‘’Moralitas itu berkaitan dengan ketuhanan sehingga mereka bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Pemimpin di Papua itu tidak boleh melawan dengan pemerintah pusat,’’ katanya menegaskan.

Terkait kasus Gubernur Papua Lukas Enembe, ia berharap Lukas dapat menjadi tokoh panutan bagi kaum muda Papua jika dapat membuktikan kepada KPK bahwa dirinya tidak melakukan korupsi, tidak melawan pemerintah pusat, dan tetap menunjukkan rasa cintanya kepada NKRI.

“Gubernur Lukas Enembe sebagai pemimpin harus berjiwa besar karena menjadi contoh bagi rakyat yang dipimpinnya. Lukas harus bisa hadir untuk memenuhi panggilan KPK dalam rangka penyelidikan guna membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah,” harapnya.

Ali mengajak warga Papua yang hingga saat ini masih tinggal di sekitar rumah kediaman Lukas Enembe untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu keamanan warga dan keamanan wilayah.

Karena keamanan, kata Ali, menjadi faktor terpenting dalam membangun suatu daerah. Kalau keamanan bagus, investor dari luar daerah bisa datang ke Papua untuk berinvestasi.

“Mari kita sama-sama menjaga kondusivitas daerah dan terutama menghargai masyarakat adat Tabi selaku pemilik hak ulayat Tanah Tabi karena wilayah Jayapura dan sekitarnya adalah milik masyarakat adat Tabi, dan masyarakat adat Tabi itu terbuka terhadap siapa saja," pesannya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penerimaan gratifikasi  oleh KPK.

Keterangan Foto: Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua Ali Kabiay (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)