Angka Kematian Ibu di Bonebol Terus Menurun

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Rabu, 18 Juli 2018 | 20:51 WIB - Redaktur: Tobari - 527


Bonebol, InfoPublik – Sejumlah program yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) menghasilkan peningkatan signifikan pada sektor kesehatan. Salah satunya tren penurunan angka kematian ibu (AKI).

Pada tahun 2015, kasus kematian ibu di Bonebol berjumlah 14 kasus, tahun 2016 turun menjadi 10 kasus, dan tahun 2017 turun menjadi 6 kasus. Untuk tahun 2018 hingga bulan Juli tercatat baru 2 kasus kematian ibu.”Semoga tidak bertambah lagi,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bonebol dr. Meyrin Kadir, Selasa (17/7).

Menurut dr. Meyrin Kadir, menurunnya angka kematian ibu, karena adanya kerjasama antara stake holder yang ada di Bonebol, baik itu kesehatan, masyarakat, dan juga pemerintah.

Kemudian didukung dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, antara lain, inovasi Mutiara Berlian yang sudah berdiri sejak tahun 2016. Menurutnya, lewat inovasi Mutiara Berlian ini, semua ibu hamil itu dipantau dari usia kehamilan 0 bulan sampai melahirkan. 

Pemantauan ini bukan hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tapi oleh seluruh lintas sektor. Mulai dari Kepala Dusun, Kepala Desa, dan Camat itu bekerjasama bagaimana caranya ibu hamil itu dipantau terus.

Apalagi jika ibu hamil itu memiliki resiko tinggi, maka itu akan di intervensi oleh semua pihak termsuk lintas sektor. Sehingga pada saat akan dirujuk ke rumah sakit ketika mau melahirkan, itu diharapkan tidak ada penolakan dari keluarga.

Kalaupun ada penolakan dari keluarga, maka semua pihak akan sama-sama menanganinya.”Intinya jika ada ibu hamil yang melahirkan dan dirujuk ke rumah sakit baru ada penolakan dari keluarga, maka semua lintas sektor turut terlibat dalam pengatasi itu,”kata Meyrin Kadir.

Inovasi lainnya yang telah mendukung penurunan angka kematian ibu di Bonebol adalah inovasi Ijab Qabul, kemudian inovasi infaq 1.000. Nah, untuk infaq 1.000, itu biasanya dikumpul di setiap desa, kecamatan maupun di masjid-masjid.

“Tujuan dari infaq 1.000 ini, walaupun pasien ibu hamil ini gratis ketika melahirkan di rumah sakit, tapi perjalanannya dari rumahnya ke rumah sakit begitu juga sebaliknya, itu perlu biaya transportasi. Maka biaya transportasi tersebut, diambil dari infaq 1.000,”jelas Meyrin.

Selanjutnya ada inovasi SUSI (Suami Sayang Istri). Inovasi ini biasanya kalau istri melakukan kontrol di bidan atau dokter datang sendiri. Sekarang dengan adanya inovasi ini, maka harus ditemani oleh suami, sehingga suami tahu keadaan istrinya. 

“Alhamdulillah dengan inovasi-inovasi ini, bisa menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan di bidang kesehatan, terutama dalam menurunkan angka kematian ibu di Bonebol,”terang Meyrin Kadir. (MC Bone Bolango/Hms/Kadir/toeb)