Pemprov Gorontalo Kembangkan RSUD Ainun

:


Oleh Reporter, Selasa, 17 Juli 2018 | 09:38 WIB - Redaktur: Juli - 121


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Gorontalo akan melakukan pengembangan RSUD Hasri Ainun Habibie menjadi RSUD tipe B. Pengembangan tersebut dilakukan untuk memperbaiki kekurangan di bidang kesehatan seperti kurangnya akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat terlebih lagi saat ini belum ada rumah sakit pusat rujukan provinsi.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek melakukan kunjungan kerja ke Gorontalo, Senin (16/7). RSUD Hasri Ainun Habibie menjadi salah satu tempat peninjauan Menkes karena akan dikembangkan menjadi RSUD tipe B.

Menkes mendukung pengembangan RSUD tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Gorontalo. Bahkan hal ini bisa membantu pemerintah Gorontalo dalam menurunkan kasus stunting, eliminasi TBC, dan perbaikan kualitas dan mutu imunisasi.

Dari rumah sakit yang ada di Provinsi Gorontalo, belum ada rumah sakit yang dijadikan sebagai pusat rujukan provinsi. Sehingga untuk kasus tertentu masih harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya.

Selain itu, di Provinsi Gorontalo juga belum ada rumah sakit yang 100% menerima pasien pengguna fasilitas BPJS Kesehatan. Karena itu, pengembangan RSUD Ainun ini penting dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Saat ini, RSUD Hasri Ainun Habibie merupakan rumah sakit tipe D. Rencana pengembangan menjadi RSUD tipe D akan dilengkapi dengan dokter, perawat dan bidan, kefarmasian, tenaga kesehatan lainnya, dan tenaga non kesehatan.

Dokter dibutuhkan sebanyak 75 dokter untuk pelayanan medik, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis Gigi dan Mulut, dan pelayanan medik subspesialis. Sementara untuk bidan dan perawat dibutuhkan 509 orang, kefarmasian 20 orang, tenaga kesehatan lainnya 60 orang, dan tenaga non kesehatan 159 orang.

Selanjutnya, selain pengembangan menjadi RSUD tipe B, RSUD Ainun juga akan dikembangkan sebagai rumah sakit pendidikan.

 

 

(Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI)