INSA Dukung Penyempurnaan Aplikasi Inaportnet 2.0 dan Do Online

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 15 Juli 2018 | 10:04 WIB - Redaktur: Juli - 217


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mendorong anggotanya untuk memanfaatkan aplikasi Inaportnet 2.0 dan layanan Delivery Order (Do) Online untuk menghemat biaya operasional dan mempersingkat waktu.

Seperti diketahui, DO Online pada Inaportnet 2.0 merupakan aplikasi dari pemerintah untuk memonitor setiap DO Online yang telah diterbitkan dan pergerakan barang di setiap pelabuhan yang sudah masuk dalam sistem.

Menurut Carmelita, aplikasi DO Online sudah berjalan dengan baik meski perlu beberapa penyempurnaan, namun dirinya mengapresiasi Pemerintah yang sudah bekerja keras menyiapkan aplikasi Inaportnet dan DO Online tersebut.

"Kami terus mendukung upaya Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dalam mengoptimalkan pemanfaatan Inaportnet dan DO Online," ujar Carmelita di Jakarta, Sabtu (14/7).

Dia mengakui, mesti ada beberapa hal yang harus dilakukan agar aplikasi tersebut berjalan sempurna. Namun hal tersebut tidak semestinya dipersoalkan oleh para pengguna jasa karena aplikasi ini masih baru dan akan terus disempurnakan.

Untuk itu Carmelita memberikan apresiasinya kepada Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atas terobosan tersebut. 

Sebagaimana diketahui, sejak diluncurkan Menhub Budi Karya Sumadi pada 29 Juni 2018 lalu, aplikasi Inaportnet 2.0 dan layanan DO Online diterapkan di lima pelabuhan (Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang), dan saat ini, tercatat ada 10 Terminal Internasional sudah menyiapkan fasilitas DO Online, sehingga baik shipping line maupun pemilik barang dapat memanfaatkan sistem tersebut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Chandra Irawan mengemukakan, Aplikasi DO online dapat digunakan baik untuk ekspor maupun impor. 

Oleh karena itu, lanjut Chandra, Pemerintah mengharapkan peran serta stakeholder dan asosiasi dalam mendorong anggotanya agar memanfaatkan dan mengimplementasikan DO Online ini. 

"Saat ini seperti yang telah dijalankan di Pelabuhan Tanjung Priok terkait DO Online telah dimanfaatkan untuk melayani ekspor – impor. Ada di lima terminal yaitu JICT, TPK Koja, NPCT1, PT MAL dan TO3, dimana sistemnya sudah terkoneksi dengan shipping line (perusahaan pelayaran) dan cargo owner (pemilik barang) yang menjadi costumernya," jelasnya. 

Menurut Chandra, sejauh ini pelaksanaan DO Online berjalan cukup baik karena sudah terkoneksi dan terintegrasi dengan baik ke sistem terminal operator maupun ke inaportnet. 

"Meski begitu, kami menyadari bahwa implementasi aplikasi pada tahap awal ini belum bisa langsung sempurna, namun kedepan aplikasi tersebut pasti kita terus lakukan penyempurnaan, agar diperoleh hasil yang lebih baik lagi. Kementerian Perhubungan juga selalu terbuka dan siap menerima masukan dan kritikan dari masyarakat demi kemajuan dan perbaikan bersama," tutup Chandra.