:
Oleh Tri Antoro, Sabtu, 7 Juli 2018 | 21:09 WIB - Redaktur: Juli - 270
Jakarta, InfoPublik - Kunci sukses dalam menghadapi era revolusi industri berbasis teknologi digital adalah kolaborasi empat pemangku kepentingan yakni pemerintah, komunitas, industri dan universitas.
"Jadi kuncinya adalah kolaborasi antar pemangku kepentingan," kata Fithrah Faisal Hastadi, Pakar Inovasi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/7).
Menurutnya, kolaborasi apik antara keempat pemangku kepentingan itulah yang mampu membuat sukses produksi revolusi industri berbasis digital dari mulai hulu hingga hilir. Hal ini sudah diterapkan oleh negara-negara lain untuk menghadapi revolusi industri dan terbukti sukses tanpa membuat lapisan masyarakat tertentu jadi korban.
"Dia negara revolusi industri, petani yang lulusan sekolah dasar menjadi street scientist, karena pengalamannya dalam pengelolaan pertanian," katanya.
Kondisi saat ini, dugaan dia, Indonesia belum bisa memanfaatkan sinergitas empat hal di atas secara maksimal. Masing-masing pemangku kepentingan cenderung berjalan tanpa satu tujuan yakni menghadapi revolusi industri yang sudah di depan mata.
"Kita masih belum memanfaatkan jendela kesempatan revolusi industri yang ada di depan kita ini," pungkasnya.
