Wanita Diminta Turut Aktif Membangun Desa

:


Oleh MC KAB BANJAR, Rabu, 4 Juli 2018 | 10:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 541


Martapura, infoPublik – Peran serta wanita diharapkan lebih banyak dalam setiap kegiatan pembangunan termasuk di desanya. Mulai dari perencanaan, pengawasan pekerjaan hingga evaluasi pekerjaan, wanita-wanita desa mesti turut terlibat.

Hal ini diutarakan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Banjar, Hj Raudathul Wardiyah, saat membuka Rapat Koordinasi TP-PKK Se Kabupaten Banjar, Selasa (3/7) di Mahligai Sultan Adam.

Rakor yang rutin dilaksanakan tim pengerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sehubungan dengan evaluasi realisasi program kerja PKK Kabupaten Banjar, tahun 2018.

Hadir juga pada acara tersebut, Wakil Ketua TP PKK I Kabupaten Banjar Hj Nur Gita Tiyas Saidi Mansyur, TP-PKK Kecamatan, kelurahan dan desa. Sedangkan  narasumber Dr. Lely Hartati, seorang tenaga kesehatan dan Dra. Dian Patriatmini Utami, yang merupakan tenaga ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MB) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banjar.

“Saat ini, dana desa berperan penting dalam peningkatan pembangunan. Kita sebagai wanita, sangat perlu melakukan pendampingan mengenai penggunaan dana desa, agar sesuai dengan yang direncanakan dan tidak melanggar hokum,” jelas Hj Raudathul.

Narasumber Dra. Dian Patriatmini Utami mengemukakan tentang bagaimana pemanfaatan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) untuk pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

Menurutnya,  dana desa berasal dari APBN yang bisa digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan. “Sedangkan untuk kegiatan  PKK ada di bagian pemberdayaan, baik pokja 1 sampai dengan 4, yang sesuai dengan tugas dan fungsi sepuluh program pokok PKK,” ujarnya.

Diharapkan, paling tidak pada 2019 ini, para wanita dan kader PKK di Kabupaten Banjar sudah ikut terlibat dalam musyawarah desa.

Sementara narasumber lainnya dr. Lely Hartati membahas mengenai pentingnya deteksi dini kangker serviks, bagi ibu-ibu. Pasalnya, kanker serviks termasuk salah satu penyakit yang membahayakan, bahkan dapat mematikan manusia.

“Setelah mengikuti pemaparan kami, saya berharap para pengurus dan kader PKK tergerak untuk  melakukan deteksi dini ataupun pemeriksaan lebih cepat, agar dapat mengetahui apakah terjangkit kangker serviks ataupun tidak. Dengan mengetahui kondisi kanker lebih dini, maka akan mudah melakukan penyembuhan,” imbuh dokter yang bertugas di Puskesmas Martapura II ini. (MC-Kominfo-Kab.Banjar/dessy/dani/eyv)