Mentan Tawarkan Iran Investasi di Sektor Pertanian

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 3 Juli 2018 | 15:16 WIB - Redaktur: Juli - 342


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak Iran untuk berinvestasi di bidang pertanian seperti peternakan dan perkebunan, serta kerja sama ekspor impor komoditi pangan.

“Saya ajak investasi di Indonesia, kita bicarakan bagaimana share modalnya. Mereka menawarkan juga gandum dengan harga yang kompetitif dibanding Australia. Sementara kita tawarkan sapi, gula, jagung. Juga edukasi water management dalam hal budi daya gandum,” ungkap Mentan Amran saat menerima kunjungan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Valoillah Mohammadi di Jakarta, Selasa (3/7).

Mentan berharap, tahun depan kerja sama ini sudah dapat berjalan. “Mereka (Kedubes Iran) menanyakan syarat-syarat dari mulai share-nya, dari pengusaha lokal berapa lalu dari pengusaha Iran berapa, dan barang apa saja yang akan didatangkan. Mudah-mudahan tahun depan sudah deal. Agar harga bisa berkompetisi,” ujarnya.

Sementara Dubes Iran Valoillah Mohammadi menerangkan kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia menjadi penting dan sangat strategis. Pasalnya Indonesia memiliki komoditas pangan yang beraneka ragam.

“Kami menjalani industri gandum yang cukup besar, Indonesia juga memiliki komoditi yang beraneka ragam. Sehingga akan diperlukan kerja sama yang baik,” ungkapnya.

Iran sendiri berencana akan mengekspor macam-macam buah, kurma dan beberapa rempah-rempah. “Kami telah berdiskusi bersama menteri mengenai kerja sama yang akan dilakukan antara Iran dan Indonesia. Semuanya masih dalam tahap persetujuan,” ungkap Mohammadi.

Pada kunjungan ini, Dubes Iran juga berjanji akan mendorong pengusaha-pengusaha Iran untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Ini sejalan dengan program Kementan guna meningkatkan investasi di sektor pertanian.

“Semuanya sudah didiskusikan dengan pemerintah Indonesia. Namun keputusan untuk investasinya sendiri dikembalikan pada para pengusaha kami yang akan berinvestasi di Indonesia,” tutupnya.