BI Siap Penuhi Kebutuhan Uang Tunai Jelang Lebaran

:


Oleh lsma, Rabu, 6 Juni 2018 | 21:32 WIB - Redaktur: Juli - 247


Jakarta, InfoPublik - Bank Indonesia siap memenuhi kebutuhan uang rupiah periode Ramadan/Idul Fitri 2018 melalui peningkatan distribusi dan persediaan uang di Kantor Pusat (KP) dan Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPw DN) BI.

"Untuk mendukung upaya tersebut, BI mengintensifkan kerja sama dengan penyedia jasa transportasi baik darat (kereta api), laut (kapal penumpang dan kapal barang) dan udara (pesawat), mengoptimalkan peran Kas Titipan untuk melakukan distribusi uang, mengoptimalkan kegiatan Kas Keliling, dan memanfaatkan jaringan distribusi bank dan nonbank untuk menjangkau masyarakat di tingkat kecamatan dan desa melalui Layanan dan Program BI Jangkau," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Rabu (6/6).

Agusman memaparkan, selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2018, kebutuhan uang tunai secara nasional diperkirakan meningkat sebesar 15,3 persen (yoy) menjadi Rp188,2 triliun dibandingkan periode 2017.

Selain pemenuhan kebutuhan uang rupiah, BI juga menyediakan layanan penukaran uang pecahan kecil di pusat kegiatan/landmark dan di daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).

"Bekerja sama dengan perbankan, BI memperbanyak jumlah titik penukaran Uang Pecahan Kecil di seluruh tanah air serta memperpanjang waktu penukaran di pusat keramaian baik dari sisi waktu maupun hari melalui program “Rupiah untuk Negeri”," katanya.

Menurutnya, di daerah Jabodetabek terdapat 160 titik penukaran uang yang dilakukan oleh 15 bank sejak tanggal 21 Mei - 5 Juni 2018. Sementara itu, di luar Jabodetabek terdapat lebih dari 2000 titik penukaran yang merupakan sinergi antara BI dengan perbankan.

"Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat diimbau untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI," ujarnya.

Selain itu, lanjut Agusman, masyarakat juga diharapkan berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat – Diraba – Diterawang). Untuk memudahkan mengenali keaslian uang rupiah, masyarakat agar senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan: Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.