Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Jaga Konsumsi Rumah Tangga

:


Oleh lsma, Rabu, 6 Juni 2018 | 06:12 WIB - Redaktur: Juli - 213


Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan target APBN 2018 sebesar 5,18-5,4 persen. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menjaga konsumsi rumah tangga.

Menkeu menjelaskan, 2018 konsumsi terus bergerak. Pada kuartal I 2018, konsumsi tercatat sebesar 4,95 persen. Angka tersebut masih perlu terus didorong terutama untuk masyarakat menengah ke atas yang cenderung masih menahan konsumsi. Sementara masyarakat kalangan bawah, masih terjaga sebab pemerintah terus menyalurkan berbagai program bantuan.

"Dengan angka itu, kita perlu mendorong konsumsi. Terutama adalah kelompok konsumsi masyarakat menengah keatas. Karena untuk kelompok bawah mereka mendapat program dari pemerintah sehingga mereka memiliki pertumbuahn konsumsi rumah tangga pada 20 bahkan 40 persen ke bawah relatif meningkat," kata Menkeu di Gedung DPR-RI Jakarta, Selasa (5/6).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diproyeksikan berkisar 5,18 hingga 5,4 persen. Salah satu faktor yang bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga.

"Dengan kondisi yang kita evaluasi hingga Juni ini, Kementerian Keuangan melihat bahwa range (pertumbuhan ekonomi) untuk 2018 adalah antara 5,18 sampai 5,4 persen," katanya.

Ditambahkannya, dari sisi konsumsi rumah tangga, pertumbuhan dari kelompok masyarakat 40 persen terbawah menunjukkan perkembangan positif. Hal itu menurutnya, berkat sejumlah program pemerintah untuk mendorong konsumsi.

Sementara, dari sisi investasi masih menunjukkan sinyal kinerja positif. Ia mengaku, kisaran pertumbuhan investasi adalah 7,27 hingga 7,54 persen. Hal itu, kata Sri, bisa mendorong perekonomian tumbuh lebih tinggi pada 2018. Ekspor diperkirakan tumbuh 6,75 hingga 7,18 persen pada 2018.

Menurut Menkeu, pemerintah juga akan memberikan perhatian pada sisi impor. Pemerintah tidak berniat menahan impor dalam jangka pendek karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. "Impor bisa 9,8 hingga 9,9 persen atau mendekati 10 persen," ujarnya.

Dengan kinerja tersebut, lanjut Menkeu, Pemerintah yakin pertumbuhan ekonomi 2019 berada pada kisaran 5,4 hingga 5,8 persen. Hal tersebut dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan komponen perekonomian saat ini seperti konsumsi, ekspor dan investasi.