Safari Ramadan, Pemprov NTB Serahkan Bantuan

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 5 Juni 2018 | 06:57 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 388


Sumbawa Barat. InfoPublik - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Asisten Administrasi dan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyerahkan beberapa bantuan kepada Kabupaten Sumbawa Barat, antar lain 10 buah Al-Quran, 50 buah sarung fisabilillah.

Sealin itu, bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Prov.NTB sebesar Rp10 Juta kepada Masjid Nurul Yakin Kecamatan Brang Ene.

Pemprov NTB juga menyerahkan bantuan senilai Rp637 Juta kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk mendukung NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang diterima langsung oleh Bupati KSB, Senin (4/6).

Penyerahan bantuan juga dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov. NTB kepada masyarakat Kecamatan Brang Ene berupa unit traktor roda 2, pompa air, benih jagung hibrida, bibit kedongdong 10 pohon, bibit jambu kristal, dan bibit jeruk 10 batang, serta penyerahan secara simbolis bantuan sarana dan prasarana kepada empat kelompok di Kabupaten Sumbawa Barat senilai Rp217,500,000,-

Hadir pada acara tersebut, antara lain Forum Komunikasi Pimpinan Daerah KSB, Wakil Bupati KSB,Fud Syaifuddin, ST, Sekretaris Daerah KSB, H. A. Azis, SH.MH, ketua MUI KSB, sejumlah pimpinan OPD lingkup pemda KSB, Dandim 1628/KSB, Polri, Camat Brang Ene, Toga, Toma, para alim ulama, dan masyarakat Kecamatan Brang Ene.

Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirain, MM dalam sambutannya mengatakan, yang paling penting dari semua ini adalah rasa syukur kepada Allah SWT karena diberi kesempatan untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Kita bisa silaturahim dan berlomba-lomba kearah kebaikan, bukan kuantitas dari ibadah tersebut yang menetukan, akan tetapi dinilai dari niat yang tulus dalam mengerjakannya, inilah toleransi yang ditunjukan oleh sebagaian masyarakat KSB, sikap toleransi ini perlu kita jaga dan kembangkan,"tuturnya.

Menurutnya, dalam membangun komunikasi hubungan vertikal sesama manusia harus digeser menjadi hubungan horisontal, agar tidak ada lagi yang diatas dan dibawah, tidak ada lagi jabatan yang membedakan, begitu juga dengan prilaku ekslusif atau membeda-bedakan diri harus digeser menjadi inklusif atau kesetaraan agar komunikasi terjalin dengan baik antara sesama.

Perbedaan ini, lanjut Bupati, sangat penting karena tidak ada kenikmatan dan kompetensi kalau tidak ada perbedaan.

"Perbedaan yang ada sudah bisa dikelola dengan baik oleh perangkat-perangkat daerah maupun masyarakat, oleh agen-agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang menghubungkan perbedaan yang satu dengan perbedaan lainnya, mari suasana kondusifitas ini terus kita jaga, rasa berbagi dan kepedulian kita semakin kita tingkatkan." ajaknya, (MC.Sumbawa Barat/Eyv)