Gubernur BI Laporkan Kinerja Lima Tahun ke DPR

:


Oleh lsma, Rabu, 23 Mei 2018 | 09:54 WIB - Redaktur: Juli - 253


Jakarta, InfoPublik - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyampaikan paparan kinerja Bank Indonesia selama lima tahun masa jabatannya (2013-2018) di hadapan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Selasa (22/5).

Dalam pemaparannya, Agus D.W. Martowardojo menyampaikan, di tengah perkembangan ekonomi global maupun domestik, Bank Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mencapai tujuannya dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Menurut Agus, selama kurun 2013-2018, Bank Indonesia berupaya memperkuat 3 fungsi utamanya, yaitu pertama, kebijakan moneter yang kredibel dan konsisten melalui reformulasi kerangka operasional kebijakan moneter berupa implementasi BI 7-Day Reverse Repo Rate untuk memperkuat sinyal kebijakan moneter, implementasi Giro Wajib Minimum (GWM) rata-rata untuk memperkuat manajemen likuiditas bank, serta pendalaman pasar keuangan melalui pengayaan instrumen dan transaksi pasar uang.

"Selain itu, dalam pengendalian inflasi, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta implementasi PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) untuk mendukung stabilitas harga pangan melalui penyampaian informasi komoditas pangan strategis secara harian," ujarnya.

Kedua, lanjut Agus, kebijakan makroprudensial yang kredibel, proaktif dan surveillance yang kuat dan teruji melalui implementasi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), implementasi center of excellence pengawasan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah serta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Ketiga, kebijakan pengawasan serta penyelenggaran sistem pembayaran dan pengelolaan uang yang kredibel dan proaktif melalui penguatan sinergi elektronifikasi dengan berbagai program pemerintah, implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), implementasi Fintech Office untuk mengatur dan memantau penerbit teknologi finansial, implementasi ketentuan kewajiban penggunaan rupiah serta peningkatan jangkauan layanan kas untuk meningkatkan ketersediaan uang di seluruh Indonesia.

Selain penguatan 3 fungsi utama, Bank Indonesia juga memperkuat organisasi untuk mencapai visi sebagai lembaga Bank Sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

Penguatan organisasi dilakukan melalui penyempurnaan kebijakan SDM (Sumber Daya Manusia), integrasi manajemen risiko dan internal audit serta implementasi Arsitektur Fungsi Strategis BI (AFSBI) 2024.

"Ke depan, Bank Indonesia memastikan bahwa masa transisi pergantian kepemimpinan tidak akan memengaruhi kinerja Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian," ujar Gubernur BI.