Kemenperin: Industri Kerajinan Nasional Makin Kompetitif

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 22 Mei 2018 | 16:37 WIB - Redaktur: Juli - 197


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu daya saing industri kerajinan nasional agar semakin kompetitif di kancah global mengingat banyak diminati oleh konsumen mancanegara, jika dilihat dari data nilai ekspor yang dihasilkan pada 2017 sebesar USD776 juta, lebih tinggi dibanding capaian tahun sebelumnya di angka USD747 juta.

“Agar kinerja industri kerajinan lebih baik, Kemenperin tetapkan sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya. Terlebih lagi industri kerajinan merupakan sektor padat karya berorientasi ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (22/5) pada pembukaan Pameran Industri Kreatif 2018.

Ia menjelaskan, para pelaku industri kerajinan nasional perlu memperhatikan beberapa hal penting agar produknya dapat memiliki nilai jual yang tinggi, di antaranya adalah mengikuti selera pasar saat ini, menerapkan standardisasi, serta penguatan di aspek kemasan dan merek.

“Dalam upaya memasuki era revolusi industri 4.0, harus memanfaatkan platform digital,” ujarnya.

Kemenperin telah mengajak para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) nasional supaya ikut serta dalam program e-Smart IKM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan perluasan pasar bagi produk IKM lokal hingga mampu menembus pintu ekspor.

“Kami telah melaksanakan workshop e-Smart IKM di beberapa daerah dengan menggandeng marketplace dalam negeri,” ucap Airlangga.

Kekuatan industri kerajinan nasional terletak pada sumber bahan baku lokal yang melimpah dengan didukung oleh keragaman corak dan desain, terutama yang berciri khas Nusantara.

“Selain itu, para pengrajin kita tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan memiliki keterampilan yang andal di bidang masing-masing,” ujarnya.

Kemenperin pun telah menjalankan berbagai program dalam upaya peningkatan kompetensi para pengrajin nasional. Misalnya, mendorong mereka agar menggunakan teknologi terkini sehingga mampu menciptakan kreativitas dan inovasi produk.