Aksi Terorisme Tidak Berdampak pada Pariwisata Jatim

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 18 Mei 2018 | 09:33 WIB - Redaktur: Kusnadi - 160


Surabaya, InfoPublik - Aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo yang terjadi selama dua hari 13-14 Mei 2018 tidak berdampak pada penurunan jumlah wisatawan ke Jawa Timur.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Jawa Timur (Jatim) Dwi Cahyono, Kamis (17/5) mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi dari pelaku industri wisata terkait pembatalan kunjungan dari wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan Nusantara (wisnu). “Bahkan, travel warning dari beberapa negara pun belum berdampak saat ini,” tuturnya.

Wisnu yang telah memesan tiket kereta maupun pesawat juga disebut tetap melanjutkan kunjungan. Aktivitas di hotel juga diklaim masih normal meski wisatawan diakui agak menahan diri dalam hal pemesanan kamar.

“Pada waktu aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Gubernur Jatim bahkan ada acara di Hotel Marriot dengan pelaku industri wisata,” ucap Dwi.

Namun, kegiatan pariwisata pada masa Ramadan diperkirakan akan sepi karena biasanya menjadi periode low season bagi industri pariwisata.

Yang jelas, lanjutnya, aparat keamanan mesti segera menyelesaikan aksi terorisme yang terjadi. Jika penanganannya berlarut-larut dan terus menjadi perhatian media, maka hal itu diyakini bakal berdampak terhadap industri pariwisata.

Opini serta hoaks di media sosial yang berisi pesan mencekam sehingga membuat wisatawan takut datang ke Jatim, serta Indonesia secara keseluruhan, pun mesti cepat diatasi.

Dwi berharap, penanganan terhadap masalah terorisme dan hoaks di media sosial tidak setengah-setengah. Dia optimistis hal itu bisa ditangani aparat keamanan karena revisi UU Anti Terorisme akan segera diterbitkan.

“Saya optimistis industri pariwisata punya daya resistensi terhadap aksi-aksi terorisme ini karena masyarakat, yakni wisatawan, sudah semakin dewasa dalam menyikapi kasus-kasus tersebut,” tambahnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-hjr/Kus)