Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair

:


Oleh MC KOTA BATAM, Selasa, 15 Mei 2018 | 15:46 WIB - Redaktur: Tobari - 303


Batam, InfoPublik - Ribuan pencari kerja meramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair 2018 di Politeknik Negeri Batam, Senin (14/5). Mereka mendatangi stan-stan milik perusahaan untuk menyerahkan berkas lamaran sesuai posisi yang sudah terlebih dulu dipilih. 

Tak hanya menyerahkan berkas, beberapa perusahaan juga langsung melakukan sesi wawancara terhadap calon pekerja. Bursa kerja ini merupakan peluang bagi masyarakat khususnya yang sedang membutuhkan pekerjaan.

"Ada lebih kurang 6.000 lowongan pekerjaan dari 31 perusahaan di Batam, Bintan, dan Tanjungpinang. Mudah-mudahan sumber daya yang melamar, sesuai yang diinginkan perusahaan sehingga bisa diadop perusahaan," kata Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbar Riau, Budiono.

Job Fair ini, merupakan program pusat. Untuk wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Sumbar Riau yang juga meliputi Provinsi Kepulauan Riau, Job Fair digelar di Padang Sumatera Barat dan Batam Kepri.

Ini tahun pertama BPJS Ketenagakerjaan Job Fair. Kami berharap ini akan bergulir terus dari tahun ke tahun. Harapan kami, kalau memang mendobrak, tentu penting untuk dilakukan kembali tahun depan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Sakyakirti mengatakan, jumlah pencari kerja di Batam cukup banyak. Data terakhir, sedikitnya 41.000 pencari kerja terdata melalui formulir AK1 atau yang dikenal juga dengan sebutan kartu kuning. 

Menurutnya jumlah tersebut bisa lebih banyak karena diyakini ada yang tidak urus kartu tanda pencari kerja. "Semoga dengan adanya job fair seperti ini dapat mengurangi angka pencari kerja tersebut," kata dia.

Staf Ahli Gubernur Kepri Bidang Pemerintahan dan Hukum, Mariani Ekawati, atas nama Pemprov Kepri menyampaikan terima kasih atas kegiatan yang digelar BPJS Ketenagakerjaan ini. Karena bursa lowongan kerja seperti ini sangat ditunggu masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam dan sekitarnya.

Pertumbuhan ekonomi awal 2017 memprihatinkan, tapi pada triwulan pertama 2018 ada peningkatan 4,47%. Sebelumnya Kepri selalu di atas rata-rata nasional. Inilah yang jadi keprihatinan. 

"Efek dari pertumbuhan ekonomi ini pasti berpengaruh pada tingkat pengangguran di Pemprov Kepri. Ada beberapa sinergis antara acara ini dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan harapan ada pengurangan pengangguran di Provinsi Kepri ini," tuturnya.

Ia berharap semoga kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan sesuai dengan kondisi sumber daya manusia di Kota Batam. Sehingga kebutuhan tenaga kerja perusahaan dapat terisi. Dan dapat mengurangi angka pengangguran di Kepri, khususnya Batam. (MC Batam Kartika/toeb)