Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Daerah, BPTP Jatim Laksanakan Bimtek Di Lumajang

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 15 Mei 2018 | 13:19 WIB - Redaktur: Kusnadi - 739


Lumajang, InfoPublik - Penyuluhan pertanian sebagai bagian integral pembangunan pertanian merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan pembangunan pertanian secara keseluruhan. Hal ini terbukti dengan keberhasilan pencapaian UPSUS (Upaya Khusus) PAJALE (Padi, Jagung, Kedelai) dan SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting) tahun 2017-2018 di Kabupaten Lumajang. Oleh karena itu, BPTP Jawa Timur memilih Kabupaten Lumajang sebagai lokasi dan tempat untuk pelaksanaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyuluh Daerah.

Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyuluh Daerah dilaksanakan selama dua hari, Senin (14/5/2018) di Ruang Sigarpunbulat Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dan Selasa (15/5/2018) pembinaan di lapangan tepatnya di Desa Sombo Kecamatan Gucialit.

Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Ir. Suprijono menjelaskan, tujuan diadakannya Bimtek ini untuk meningkatkan kapasitas serta kemampuan para penyuluh apakah itu di bidang teknologi informasi, pengetahuan, keterampilan serta attitude atau sikap para penyuluh. Dengan harapan output dalam pencapaian keterampilan, sikap maupun motivasi penyuluh setelah mengikuti pelatihan bimtek ini bisa lebih baik lagi.

“Para penyuluh pertanian harus terus meng-upgrade tentang pentingnya keterampilan, pemahaman dan informasi baru tentang komoditi pertanian meliputi sektor peternakan, perkebunan, holtikultura serta tanaman pangan dengan aktif untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tani tentang program-program pertanian seperti AUTP atau AUTS-K,”tutur Suprijono.

Dalam kesempatan ini, Kepala BPTP Jawa Timur Dr. Chendy Tafakresnanto, MP menegaskan BPTP mendapat amanat dan tugas secara khusus dari Kementan-RI melalui Permentan Nomor 19 tahun 2017 untuk membina, membimbing para penyuluh di Jawa Timur secara teknis di bawah BPTP.

“Penyuluh merupakan garda terdepan untuk share, transfer serta kaji terap teknologi pertanian. Dan Penyuluh harus memahami dan mencermati potensi wilayahnya masing-masing jangan sampai ada istilah penyuluh pertanian dalam hal informasi teknologi pertanian kalah dengan petani”, Imbaunya.

Lebih lanjut Kepala BPTP Jawa Timur menjelaskan, paradigma penyuluh saat ini sudah berubah dengan berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat sehingga diseminasi informasi pertanian dapat dilakukan oleh penyuluh secara tidak langsung tanpa harus bertatap muka bersama petani, dengan memaksimalkan penggunaan media sosial, WhatsApp dan aplikasi video secara cepat. “Dalam hal ini para penyuluh harus menguasai teknologi informasi ini, karena terkait dengan Program Nasional dan akan terus dipantau oleh Kementerian Pertanian-RI”, tandasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Ir. Imam Suryadi, M.Si, para penyuluh pertanian harus aktif, mempunyai inovasi serta mengembangkan diri dalam memberikan transfer knowledge kepada petani. Diseminasi informasi pertanian ini sangat berdaya guna dalam memenuhi serta memberikan solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh petani sesuai dengan perkembangan di lapangan.

Lebih lanjut Imam Suryadi  berharap para penyuluh  bersungguh-sungguh mengikuti bimbingan teknis tersebut. "Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan, maka para penyuluh kami harap bisa sungguh-sungguh serta aktif mengikuti acara ini", tuturnya.

Acara Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyuluhan Daerah ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dengan disertai penyerahan secara simbolis bibit bawang putih varietas lumbu hijau oleh Kepala BPTP Jawa Timur, yang dihadiri oleh para penyuluh pertanian se-Kabupaten Lumajang. (MC Kab. Lumajang/Kus)