Bulog Jamin Stok Beras Aman Jelang Ramadhan hingga Lebaran

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 14 Mei 2018 | 19:17 WIB - Redaktur: Juli - 287


Jakarta, InfoPublik - Perum Bulog menjamin ketersediaan stok beras menjelang Ramadan hingga Lebaran 2018. Jumlah stok beras sampai saat ini mencapai 1,145 juta ton.

Direktur Pengadaan Andrianto Wahyu mengatakan, jumlah stok hasil pengadaan mencapai 678.000 ton dan hasil dari impor beras beberapa waktu lalu mencapai 412.000 ton.

Hingga Selasa (8/5/2018) lalu, Perum Bulog mencatat stok beras sebesar 1,145 juta ton. Beras tersebut terbagi atas cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,04 juta ton dan beras komersial sebesar 100.000 ton.

Andrianto di kantor Perum Bulog Jakarta, Senin (14/5) mengatakan, beras tersebut biasanya dikeluarkan untuk bantuan sosial (bansos) sebesar 100.000-150.000 ton per bulan. Sementara untuk operasi pasar sekitar 100.000 ton-150.000 ton sebulan.

"Jadi rata-rata 200.000-300.000 ton yang kami keluarkan per bulan lewat bansos dan operasi pasar. Kalau lebaran bisanya kenaikannya 20 persen," ujar Andrianto saat audiensi dengan media.

Ia juga mengatakan, pengadaan beras dari dalam negeri hingga Selasa kemarin tercatat sebesar 682.000 ton, sementara pengadaan beras lewat impor sebesar 412.000 ton.

Selain itu sampai kini, beras impor masih terus berdatangan, dimana dalam waktu dekat 50.000 ton beras dari Pakistan akan segera sampai ke Indonesia.

Sementara itu, hingga Juni mendatang pemerintah pun sudah menugaskan Bulog untuk menyerap beras sebesar 2,2 juta ton. Andrianto pun mengungkapkan, target tersebut dapat tercapai tergantung kepada pasokan beras yang ada.

"Itu tergantung pasokan. Senin kemarin bisa serap 17.000 ton, Selasa 15.000 ton, sekitar itu per hari. Pernah di atas 25.000 ton, juga pernah 27.000 ton. Saat ini juga saya lihat panennya agak berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu memuncak, tahun ini agak melandai," terang Andrianto.

Andrianto memperkirakan serapan beras Bulog akan di atas 10.000 ton sepanjang Mei ini. Namun, dia menegaskan, gabah yang diterima Bulog Mei ini lebih baik dibandingkan gabah di Januari-Februari.

Dia juga menyatakan, beras yang ditolak Bulog karena tidak sesuai ketentuan yang ditetapkan hanya berkisar 10-16 persen.

Andrianto mengatakan harga gabah di tingkat petani masih berkisar Rp4.500 per kg. Sementara dengan fleksibilitas harga pembelian, Bulog membeli gabah dengan harga Rp4.070 per kg dan beras Rp8.030 per kg.

"Dengan harga itu kami dapatkan sekitar 15.000 ton per hari. Serapannya tergantung pasokan, kalau pasokan ada dan sesuai kualitas ya pasti kami serap," tambah Andrianto.

Sementara itu, tahun ini Bulog pun menargetkan akan menyerap beras sebesar 2,7 juta ton, dan menyatakan pihaknya masih optimistis dapat menyerap target tersebut.

"Kami cukup optimistis untuk itu. Tapi kalau sekarang kan kami punya stok 1,1 juta, arahannya CBP 1 juta-1,5 juta ton. Trend-nya masih meningkat," pungkas Andrianto.