Pemkab Paser - BI Balikpapan Antisipasi Terjadinya Inflasi

:


Oleh MC KAB PASER, Rabu, 9 Mei 2018 | 09:18 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 332


Paser, InfoPublik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser bersama Kantor Bank Indonesia (BI) Cabang Balikpapan berupaya mencegah terjadinya inflasi daerah, terutama menjelang hari-hari besar seperti bulan puasa.

Upaya itu dilakukan dengan menggelar rapat, Selasa (8/5) di ruang rapat Sadurengas Kantor Bupati, yang dihadiri langsung Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Manajer Tim Advisori dan Pengendalian Ekonomi BI Balikpapan Nyimas Mirnayanti, Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Paser Karoding, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Yusriansyah mengatakan, dinamika kenaikan harga barang dan jasa di Paser sangat fluktuatif. Sejauh ini barang-barang yang ada di Paser pada umumnya berasal dari Kalsel dan Balikpapan.

Kondisi itulah yang menyebabkan harga barang di Paser lebih mahal dibanding barang di Balikpapan.

“Barang-barang di Paser berasal dari Balikpapan dan Kalsel sehingga harganya lebih mahal dikarenakan ada biaya transportasi,” ujarnya.

Hal itu misalnya harga daging di Paser yang mencapai Rp.130 ribu per kilogram kata Yusriansyah, padahal sesungguhnya harga daging berkisar Rp.80 ribu hingga Rp.110 ribu.

Dirinya menjelaskan, harga komoditas lain seperti bawang merah sejauh ini cukup normal dikarenakan petani bawang di beberapa kecamatan cukup produktif dan memasarkan hasil panennya di pasar.

“Petani di beberapa kecamatan seperti di Kerang, Komam, dan Kuaro juga cukup baik dan mereka sudah mulai panen bawang dan dijual ke pasar,” ujarnya.

Yusriansyah berharap melalui rapat yang digelar ini dapat merumuskan perencanaan yang komprehensif dalam menangani kemungkinan terjadinya inflasi di Kabupaten Paser.

“Melalui rapat ini dirumuskan perencanaan kegiatan yang baik untuk mencegah inflasi. Kegiatan operasi pasar salah satu opsi untuk mencegah inflasi,”tuturnya.

Manajer Tim Advisori dan Pengendalian Ekonomi BI Balikpapan Nyimas Mirnayanti menerangkan, kegiatan yang dilakukan tim pengendalian inflasi diantaranya yakni mengumpulkan data dan informasi perkembangan harga kebutuhan pokok.

“Tim juga harus memastikan sistem logistik di daerah cukup baik dan dapat melakukan opsi aksi untuk menstabilkan harga seperti membuka bazar murah menjelang idul fitri, “urainya.

Tujuannya yakni untuk memastikan ketersedaan barang dengan harga terjangkau dan upaya memitigasi spekulasi harga.

“Pemantauan berkelanjtuan dilakukan untuk updating harga secara harian. Tujuannya untuk tujuan monitoring dan evaluasi harga pasar di tingkat konsumen sebagai bentuk early warning sistem,”tuturnya.

Selain itu operasi pasar juga dinilai dapat mencegah kelangkaan dan kenaikan harga serta mencegah terjadinya penimbunan barang.(DKISP Paser/Eyv)