Pertahankan Budaya Lokal Melalui Inovasi Pendidikan

:


Oleh MC KAB SUMENEP, Rabu, 2 Mei 2018 | 16:18 WIB - Redaktur: Tobari - 594


Sumenep, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan inovasi pendidikan untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang hampir hilang, melalui lomba yang melibatkan siswa, mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Sumenep . . 

“Dalam bentuk lomba antar siswa dengan mengakomodasi kekayaan budaya lokal yang hampir hilang, karena kebudayaan adalah prasyarat dan kunci kemajuan pendidikan,” tegas Bupati Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 di halaman Kantor Bupati, Rabu (2/5). 

Bupati menyatakan, pelestarian budaya lokal di kalangan siswa itu, seperti Lomba Dongeng Madura, Lomba Pal-kapalan, Lomba Tan-pangantanan, Rap-kerraban Sape, Salodur, Syair Madura, Bal Budi, dan Lomba Tenjak (Egrang). 

Ia berharap, dengan adanya inovasi pendidikan melalui budaya lokal itu, bisa menggugah semangat siswa sejak dini untuk mencintai budayanya sendiri, dari pada permainan lainnya, seiring kemajuan teknologi dan informasi saat ini. 

“Kabupaten Sumenep memiliki banyak kebudayaan dan kesenian termasuk permainan anak-anak yang digemari masyarakat. Namun, saat ini permainan anak-anak itu sudah mulai hilang akibat teknologi dan informasi yang menyebabkan anak-anak cenderung bermain game di telepon genggam maupun komputer,” imbuhnya. 

Bupati KH. A. Busyro Karim, dan Wakil Bupati Achmad Fauzi, menyempatkan diri meninjau Pameran Inovasi Pendidikan usai pelaksanaan upacara bersama anggota Forkompinda. Bahkan Bupati dan Wakil Bupati juga menyempatkan diri ikut bermain Rap-kerraban Sape dengan melepas pesapean itu. 

Ia mengungkapkan, melalui permainan lokal, masyarakat Sumenep sejatinya juga membangun rasa persaudaraan dan kebersamaan, sehingga dengan inovasi pendidikan itu menghidupkan kembali permainan budaya masyarakat Sumenep. 

Kami juga telah melakukan nota kesepakatan bersama dengan Kementerian Agama Kabupaten Sumenep dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sumenep, guna melaksanakan kegiatan siswa yang mengarah kepada pembentukan karakter dan kompetensi siswa

"Seperti kewajiban penggunaan Bahasa Madura dan Inggris, serta pembacaan Sholawat Nabi, Asmaul Husna, dan Surat Yasin bagi siswa,” imbuh Bupati . 

Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Drs. Fajarisman, MH menambahkan, kegiatan Lomba Budaya Lokal, terutama permainan anak-anak diagendakan sebagai program kegiatan setiap semester.

“Lomba permainan budaya anak-anak itu, dijadwalkan tiap semester sebagai upaya menghidupkan kembali budaya lokal masyarakat Sumenep, karena kegiatan setiap semester itu tidak hanya bersih-bersih sekolah, namun harus pada kegiatan melestarikan nilai-nilai budaya,” katanya. ( Yasik/Esha/Fer/toeb )