Maskapai Nasional Harusnya Jadi Raja di Asean

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 26 April 2018 | 05:08 WIB - Redaktur: Juli - 462


Jakarta, InfoPublik - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengemukakan, dengan segala kelebihan yang dimiliki Indonesia, baik dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, maupun perekonomian, menempatkan negeri ini sebagai pasar terbesar, termasuk pasar penerbangan, di Asean. Dengan demikian sudah seharusnya maskapai Indonesia juga menjadi 'Raja' sektor penerbangan di kawasan ini. 

"Indonesia itu mempunyai bonus demografi, yaitu mempunyai banyak penduduk usia muda. Presiden Joko Widodo selalu berpesan agar bonus demografi ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Dirjen Agus dalam acara panel discussion dan FGD Peluang dan Tantangan Industri Penerbangan Indonesia di Era Asean Single Asean Market 'The Seamless Asean Sky' di Jakarta, Rabu (25/4).

Dengan tingkat perekonomian yang terus tumbuh, lanjut Dirjen Agus, bonus demografi ini menjadi berkah tersendiri sebagai pasar yang potensial. Dalam hal penerbangan, bonus demografi tersebut merupakan pasar potensial yang bisa dilayani oleh bisnis penerbangan. "Karena di zaman now ini, anak-anak remaja hingga orang dewasa mempunyai kebutuhan mendesak yaitu travelling, dan ini tentu saja membutuhkan transportasi termasuk transportasi udara," ungkapnya.

Menurut Agus, bonus demografi inilah yang menyebabkan penumpang penerbangan di Indonesia tiap tahun meningkat antara 10-11 persen. Pertumbuhan tersebut melebihi rata-rata pertumbuhan penumpang di dunia, termasuk di kawasan Asia Pasifik yang mempunyai pertumbuhan rata-rata 9 persen.

"Namun demikian, walaupun pasar kita yang terbesar, ternyata penerbangan Indonesia dari dan ke negara-negara Asean itu 52 persen dilayani maskapai penerbangan asing dan maskapai kita hanya 48 persen. Jadi kami dari regulator penerbangan nasional ingin angka itu dibalik, maskapai kita jadi yang lebih besar karena potensial market mayoritas ada di Indonesia. Di forum ini saya mendorong maskapai Indonesia menjadi Raja di Asean sesuai porsi jumlah penumpang dan penduduk yang ada," kata Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan, ada beberapa cara yang saat ini dilakukan. Di antaranya dengan memberi berbagai kemudahan di bidang perizinan dan mendirikan usaha sehingga peluang usaha di penerbangan nasional semakin terbuka lebar. Tidak hanya untuk maskapai penerbangan, namun juga bisnis turunannya dan yang berkaitan seperti perawatan dan perbaikan pesawat (MRO), catering, ground handling dan yang lainnya.

Sementara itu, strategi yang akan dilakukan di antaranya adalah mengubah paradigma maskapai nasional untuk lebih berani bersaing di pasar regional, bahkan global; meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia khususnya di industri penerbangan untuk mendapatkan manfaat dari liberalisasi jasa penunjang angkutan udara; mendorong peningkatan daya saing (competitiveness) perusahaan penerbangan nasional; dan mendorong persaingan sehat pada industri transportasi udara regional.

Selain itu, mengembangkan insfrastruktur (bandara) sehingga dapat bersaing dengan negara ASEAN lainnya dan dapat mendukung implementasi ASEAN Open Skies; mendorong penyebaran dan pemerataan lalu lintas penerbangan (dekosentrasi traffic) di bandar udara ASEAN open sky Indonesia; memaksimalkan alokasi slot dengan mempertimbangkan kepentingan industri penerbangan internasional; serta memanfaatkan pelaksanaan ASEAN Open Sky secara maksimal untuk kemajuan industri penerbangan nasional dan perekonomian nasional pada umumnya.