Kuartal I-2018, Penyaluran Kredit BNI Tumbuh 10,8 Persen

:


Oleh lsma, Senin, 23 April 2018 | 19:17 WIB - Redaktur: Juli - 279


Jakarta, InfoPublik - Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo mengatakan perseroan mencatat pada Kuartal I-2018 penyaluran kredit Rp439,46 triliun atau tumbuh 10,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp396,52 triliun.

"Pertumbuhan Kredit tersebut, dikontribusi oleh Kredit Korporasi sebesar Rp216,09 triliun atau tumbuh 10,9 persen year-on-year (YOY), sementara untuk Kredit Segmen Menengah dijaga dengan pertumbuhan konservatif yaitu 5,8 persen YOY sebesar Rp3,66 triliun. Kredit Segmen Kecil juga mencatatkan pertumbuhan yang baik yaitu 13,4 persen YOY atau sebesar Rp57,73 triliun," kata Anggoro Eko dalam Paparan Kinerja BNI Kuartal Pertama 2018 di Jakarta, Senin (23/4).

Untuk menjaga pertumbuhan Kredit Korporasi, lanjut Anggoro, BNI menerapkan kebijakan penyaluran kredit antara lain Pemberian kredit kepada high quality corporates baik BUMN maupun Perusahaan swasta utama (Major Player Private Corporates). BNI juga hanya memberikan pembiayaan pada corporates cash flow generator, antara lain dengan memberikan pinjaman kepada operating company, bukan hanya kepada holding company.

BNI juga selalu mengupayakan perbaikan proses pemberian kredit dengan semakin memperkuat kemampuan para industry specialist. Portofolio pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas BNI dalam menumbuhkan pinjaman pada segmen Korporasi, dimana pada Kuartal Pertama 2018, kredit infrastruktur tumbuh 15,3 persen YOY,  yang didominasi oleh pembiayaan proyek-proyek konstruksi dan jalan tol.

Adapun pada sektor Kredit Menengah, BNI mengupayakan strategi pertumbuhan yang selektif dan berkualitas melalui beberapa langkah inisiatif strategi seperti Supply Chain Financing, yaitu pemberian pembiayaan kepada debitur menengah yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan nasabah Korporasi BNI.

"Pembiayaan juga mempertimbangkan pada sektor yang merupakan competitive advantage daerah dimana nasabah menengah melakukan operasional usahanya," ujarnya.

Sementara untuk menjaga kualitas kredit dan ekspansi bisnis di Segmen Kredit Kecil, Anggoro mengatakan, BNI menerapkan beberapa strategi antara lain pemberian kewenangan memutus kredit kepada cabang yang diiringi dengan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia di bidang perkreditan. Saat ini, BNI telah memiliki sekitar 265 kantor cabang yang mempunyai kewenangan memutus kredit kecil.

Pada Segmen Konsumer, Payroll loan masih tetap menjadi prioritas BNI, dimana pada Kuartal Pertama – 2018, payroll loan mencatatkan pertumbuhan sebesar 45,4 persen YOY, yaitu dari Rp 13,12 triliun pada Kuartal Pertama – 2017 menjadi Rp19,07 triliun pada Kuartal Pertama – 2018.

Pada Kuartal Pertama – 2018, Kartu Kredit dan Kredit Kepemilikan Rumah serta Apartemen atau BNI Griya juga mencatatkan pertumbuhan yang membaik, yaitu masing-masing sebesar 8,2 persen dan 4,2 persen YOY.

Kredit BNI tidak hanya tumbuh melainkan juga semakin berkualitas. Hal itu ditandai oleh membaiknya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang mengalami penurunan dari 3,0 persen pada Kuartal Pertama 2017 menjadi 2,3 persen pada Kuartal Pertama 2018. Karena perbaikan kualitas kredit tersebut, BNI mampu menjaga credit cost relatif stabil pada posisi 1,7 persen. Sementara itu, coverage ratio juga mengalami perbaikan dari 147,1 persen pada Kuartal Pertama – 2017 menjadi 148,0 persen pada Kuartal Pertama - 2018.

“Rasio Loan to Deposit (LDR) BNI berada pada level 90,1 persen, sehingga masih cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit BNI,” pungkasnya.