Pembangunan Bandara Kertajati Akhirnya Rampung

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 23 April 2018 | 18:25 WIB - Redaktur: Juli - 267


Jakarta, InfoPublik - Meski menghadapi berbagai kendala, pembangunan Bandar Udara (bandara) Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat akhirnya berhasil dirampungkan di 2018 ini.

Sebelumnya pembangunan bandara ini sempat terkatung katung sejak studi kelayakan di 2003, dan diberikan izin penetapan lokasi pada 2005.

"Saat ini, pembangunan sarana di sisi udara telah selesai 100 persen. Terdiri dari runway 2500 m x 60 m, paralel taxiway 2750 m x 25 m, cross taxiway 1180 m x 25m, serta apron 576 m x 151 m yang saat ini mampu menampung 4 jet wide body sekelas Boeing B777 atau Airbus A330 dan 6 jet narrow body sekelas B737 NG atau A320," kata Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Senin (23/4).

Lebih lanjut Dirjen Agus menjabarkan, untuk sisi darat seperti terminal penumpang seluas 96.280 m2 yang mampu melayani 5,6 juta penumpang per tahun sudah selesai 96 persen. "Tinggal menyelesaikan hal-hal finishing seperti landscape dan yang lainnya yang akan diselesaikan hingga 24 Mei nanti saat bandara mulai dioperasikan," ujar Agus merinci.

Terkait pengoperasian bandara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengeluarkan publikasi pada dunia internasional dengan AIRAC AIP SUP No 10/18 tentang The Operation of Kertajati International Airport-Majalengka pada 1 Maret 2018 dan akan berlaku efektif pada 26 April 2018

"Pada 29 Maret 2018 telah sukses dilakukan penerbangan Kalibrasi oleh Balai Kalibrasi Peralatan Penerbangan, serta verifikasi dan sertifikasi oleh tim dari Ditjen Perhubungan Udara sehingga sisi udara bandara sudah siap dioperasikan," ucap Dirjen Agus.

Atas inisiasi Menteri Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara, pada 22 Januari 2018 telah ditanda tangani perjanjian kerja sama antara Pemprov  Jabar, PT BIJB dan PT Angkasa Pura II.

PT Angkasa Pura II akan mengoperasionalkan dan mengembangkan bandara tersebut selama 17 tahun dengan penyertaan modal sebesar Rp625 milyar. PT BIJB Pemprov Jawa Barat belum memiliki kemampuan mengoperasikan Bandara Internasional, sehingga harus bekerja sama dengan Angkasa Pura II yang memiliki sertifikat Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). 

Menurut Agus Santoso, keberadaan Bandara BIJB di Kertajati, Majalengka ini mempunyai banyak nilai manfaat, di antaranya untuk membuka moda transportasi baru penerbangan untuk masyarakat sekitar; membuka gerbang ekonomi, industri dan menumbuhkan sektor pariwisata; serta sebagai bandar udara embarkasi haji bagi masyarakat Jawa Barat sehingga mengurangi beban Bandar Udara Soekarno Hatta.

Sementara itu untuk melengkapi konektifitas antar moda, Bandara Kertajati akan dilengkapi dengan jalur kereta bandara untuk menarik minat dan mempersingkat waktu penumpang dari Jakarta maupun Bandung. 

"Nantinya kereta ini akan membawa penumpang dari Stasiun Gambir menuju Bandara Kertajati dalam waktu kurang dari dua jam. Kereta akan melalui Bekasi Timur, Cikarang, Karawang dan Cikampek. Dengan keberadaan Bandara Kertajati dan kereta bandara ini, efektivitas transportasi masyarakat akan terpenuhi," ujar Dirjen Agus.

Agus menambahkan, banyak nilai manfaat yang bisa digunakan oleh masyarakat Jawa Barat, di antaranya untuk penerbangan haji dan umroh, pengembangan industri di Jawa Barat serta kelengkapan antar moda darat, kereta api, pelabuhan laut dengan sentral transportasi udara.