Spirit Metamorfosis Seni Budaya, Jadikan Batang Makin Kreatif dan Inovatif

:


Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 21 April 2018 | 13:38 WIB - Redaktur: Tobari - 660


Batang, InfoPublik - Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang menggelar Batang Art Festival (BAF) ke-IV, yaitu spirit budaya lokal yang perlu kita rupakan menjadi sebuah karya seni yang bisa dinikmati masyarakat.

"Batang dengan kekayaan seni budayanya, tidak bisa dipisahkan dari semangat warganya untuk membangun daerahnya menjadi semakin baik," kata Tri Bakdo Presiden BAF sekaligus Ketua DKD Batang saat menyampaikan sambutannya pada Pembukaan BAF di Alun-alun Kabupaten Batang, Jum'at (20/4) malam.

Batang Art Festival, disebutnya,  tidak bisa dipisahkan dari semangat warganya untuk membangun berlari menuju masa depan seperti yang dicita-citakan pada “Tahun Kunjungan Wisata 2022”.

Selain itu, juga sebuah sarana hiburan yang mempunyai nilai edukasi, investasi dan menginspirasi. Karena pada kenyataannya BAF yang telah terlaksana keempat kalinya, sudah diadopsi oleh kabupaten/kota tetangga.

“Di sana sini pada tiru-tiru (ikut-ikutan) tapi ndak apa-apa, karena memang tujuan kita untuk menggerakkan spirit kebudayaan di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Menurutnya, Batang Art Festival merupakan semangat budaya pesisiran yang masih terus bertahan, harus terus ditingkatkan, digiatkan dan dipersembahkan kembali kepada masyarakat.

“Kehadiran Anda sebagai pecinta dan penikmat seni sangat berarti bagi kami para pegiat seni, maka tidak ada kata lain yang bisa diucapkan selain terima kasih banyak,” katanya.

Sementara Bupati Batang Wihaji saat membuka Batang Art Festival mengatakan BAF ini merupakan bagian dari usaha Pemerintah Daerah untuk memberikan ruang kepada para pencinta seni.

“Tentu harus kita beri tempat yang semuanya kumpulan orang yang menyukai seni rupa, tari, dan teater, dalam hal ini Presiden DKD memang ahlinya karena menghasilkan karya yang spektakuler,” tutur Bupati.

Lebih lanjut Bupati mengharapkan kegiatan ini tidak hanya formalitas belaka, tetapi langsung ada tindak lanjut sebagai sarana mengedukasi dan menginspirasi masyarakat menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Serta dapat meningkatkan nilai investasi untuk pembangunan Kabupaten Batang yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Sungguh membanggakan Batang Art Festival ini bisa menarik perhatian para seniman untuk hadir memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Batang ke-52 dengan menyuguhkan karya seni mereka agar dinikmati warga Batang.

Menurut Bupati, segala yang unik dan aneh itulah seni, namun disitulah letak keindahannya. Batang sekarang memiliki tari baru yaitu Tari Batik dan Simo Gringsing selain Tari Babalu yang dapat ditampilkan. Agar masyarakat mulai mengenal tentang seni.

Melihat tema yang diusung “Metamorfosis” , ia berkeyakinan positif tentang perubahan yang dikehendaki oleh DKD, yaitu Batang yang lebih baik dan tambah maju dengan segala kreativitas serta inovasi warganya.

Kekuatan perubahan, kata Bupati, jika pendekatannya adalah budaya pasti jauh lebih kuat. Dengan beragamnya seni budaya yang dimiliki Batang adalah cara seniman untuk berkontribusi bagi pembangunan Kabupaten Batang.

“Dalam BAF pun ada perputaran ekonomi, bahasa lainnya kapitalisasi seni yang berarti seni yang dikapitalkan itu tidak ternilai,” jelas Bupati.

Sebagai contoh sebuah lukisan, orang akan melihat dan menilai berapa harga dari sebuah karya seni yang luar biasa tersebut.

“Saya bangga terhadap para seniman yang menghadirkan karyanya di BAF, tahun depan bisa menghadiri karya seni yang lebih kreatif lagi, lebih mencari kekuatan yang ada di Kabupaten Batang tentang seni yang khas, termasuk background Prasasti Sojomerto bagian dari kekayaan sejarah warisan leluhur,” kata Bupati.

Batang Art Festival dihadiri Ketua DKD Batang Tri Bakdo, Bupati Wihaji, Wakil Bupati Suyono, Forkopimda, para seniman dari Batang, Kabupaten dan Kota tetangga, dan seniman dari luar negeri seperti Vietnam.

Dalam acara pembukaan BAF dimeriahkan penampilan para seniman tari yang menyuguhkan Tari Suluk Nyawiji yang menceritakan makna tentang persatuan, Tari Babalu, Tari Sintren dan masih banyak lagi. (MC Batang, Jateng/Heri/Ardhy/toeb)