Sampaikan Belasungkawa dari Presiden, Mendikbud Ingin Praktik Sanggar Seni Hidayat Dilanjutkan

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 19 April 2018 | 17:56 WIB - Redaktur: Juli - 353


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyambangi korban runtuhnya tembok yang menimpa sanggar seni Hidayat di Kabupaten Cirebon. Seraya menitipkan ucapan belasungkawa dan bantuan dari Presiden Joko Widodo, Mendikbud mengungkapkan harapannya agar praktik baik penguatan pendidikan karakter yang dilakukan sanggar seni dan sekolah terus dijalankan.

"Apa yang dilakukan sekolah dan sanggar seni Hidayat ini merupakan wujud konkret praktik baik pelestarian budaya dan kearifan lokal yang melibatkan sekolah dan masyarakat. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menguatkan karakter siswa," ujar Mendikbud usai bertemu dengan keluarga para korban meninggal di kediaman almarhum dalang Suherman (48), pemilik sanggar seni Hidayat, Desa Gegesik Wetan, Arjawinangun, Cirebon, melalui siaran pers di Jakarta,  Kamis (19/4).

Dalam kesempatan itu, Menteri Muhadjir yang didampingi Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dan Direktur Pembinaan SMP Dikdasmen Kemendikbud Supriano juga berziarah ke makam korban meninggal.

Salah satu korban meninggal, Muhammad Az Zikri (14), merupakan dalang cilik berprestasi. Selain itu, Arid (13), anak dalang Suherman juga menjadi salah satu korban meninggal. Kepada keluarga para korban meninggal, Mendikbud menyerahkan santunan dari Presiden Jokowi.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan peralatan gamelan kepada sanggar seni Hidayat yang tertimpa tembok sarang walet. Tak hanya itu, bantuan peralatan kesenian tradisional juga akan diberikan kepada SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Gegesik yang menjadi mitra sanggar seni Hidayat.

"Dari Bapak Presiden, akan diberikan peralatan gamelan, baik di sekolah korban maupun di sanggar," ujar Muhadjir.

Sebelumnya, Menteri Muhadjir yang didampingi Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dan Direktur Pembinaan SMP Dikdasmen Kemendikbud Supriano menjenguk korban luka berat, Tri Intan Apriyani (13) di Rumah Sakit Umum Gunung Jati, Cirebon. Siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Gegesik ini merupakan salah satu korban selamat yang mengalami luka berat. Rahang dan tulang pahanya patah, dan harus dioperasi.

Muhadjir menyampaikan kondisi Intan berangsur membaik, stabil dan siap menjalani operasi. Kepada orang tua korban, Mendikbud berjanji untuk memberikan beasiswa bagi korban yang merupakan siswa berprestasi. "Untuk bentuk skema beasiswanya nanti akan kami sesuaikan di Kemendikbud. Biasanya beasiswa diberikan sampai tamat SMP," kata Muhadjir.

Musibah runtuhnya bangunan bekas sarang burung walet yang menimpa para siswa dan pelatih seni tradisional di sanggar Hidayat terjadi pada Senin (16/4), sekitar pukul 10.30 WIB.

Musibah ini menelan tujuh korban jiwa, satu luka berat, dan satu luka ringan. Para korban adalah siswa SMP Negeri 1 Gegesik yang sedang berlatih gamelan untuk persiapan kompetisi nasional.