Pengusaha Jawa Timur Beri Kiat Bisnis Mahasiswa UIN Sunan Ampel

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 18 April 2018 | 13:48 WIB - Redaktur: Tobari - 336


Surabaya, InfoPublik - Era digital membawa dampak signifikan dalam berbagai sendi kehidupan. Salah satunya di bidang ekonomi, yang mulai mengalami perubahan dari sistem jual beli manual menjadi online. 

Persaingan bisnis pun semakin tak terduga dan terukur, dan untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan langkah tepat untuk menjadikan tantangan sebagai peluang sukses.

Hal tersebut menjadi pokok bahasan Seminar Nasional, bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Digital Disruption’, yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa (17/4). 

Seminar menghadirkan narasumber Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Ir.H. Difi Ahmad Johansyah, MBA., dan Pengasuh PP Mukmin Mandiri Sidoarjo Dr. K.H. Muhammad Zakki. 

Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Ir.H. Difi Ahmad Johansyah, MBA menyampaikan kiat-kiat penting dalam berbisnis. Di antaranya dengan memulai bisnis pada bidang yang digemari, juga masih belum memiliki regulasi. 

“Berbisnis itu pilihlah yang berada di wilayah abu-abu (belum banyak peminat dan regulasi) pasti sukses dan untungnya banyak,” ujar Ir. Difi. sembari menjelaskan bagaimana dirinya telah merancang usaha di bidang perkebunan jika kelak memasuki masa pensiun. Yakni usaha perkebunan Durian.

Yang membedakan dari usaha kebun Durian yang dirancang Ir. Difi adalah dengan mengandalkan kecanggihan teknologi untuk pemasarannya. Disamping bibit yang ditanam adalah varietas pilihan, teknologi yang diapakai nantinya akan bisa mendeteksi pohon saat telah berbuah. 

Foto-foto dari buah pilihan ini nantinya akan terkoneksi dengan media sosial atau lapak online. “Berbisnislah sesuai dengan keahlian yang anda miliki, sehingga anda dapar bekerja dengan sepenuh hati,” serunya memberi petuah. 

Dr. K.H. Muhammad Zakki berangkat dari pengalamannya sebagai pengusaha menjelaskan, bahwa bisnis yang menjanjikan adalah bisnis yang dikelola dengan paradigma terbalik. “Jika orang membangun pesantren di pinggiran, maka kita membangun pesantren di Kompleks Perumahan China,” tutur Dr. Zakki menganalogikan.

Selain itu, Dr. Zakki juga menyampaikan, bahwa Indonesia harus melakukan revolusi model bisnis. Sebab, seiring dengan perkembangan jaman, bisnis pun berjalan layaknya dunia percepatan. 

Jika tidak cepat dalam menangkap peluang, maka akan tertinggal dan bisnis mati.  Dr. Zakki pun menambahkan, bahwa model bisnis yang terbaik adalah yang berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) Broadband.

Beberapa kiat bagi pebisnis pemula, sebagaimana dijelaskan Dr. Zakki, sedikitnya ada 9 kiat yang harus diperhatikan bagi seorang pebisnis. Di antaranya; Mengetahui customer (customer segment), kelebihan  yang ditawarkan (value proposition), memerhatikan saluran distribusi (channels).

Membina kedekatan dengan customer (customer relationship), menggait patner (key patner), melakukan kegiatan usaha (key activities), memerhatikan sumber daya utama (key resource), memerlukan biaya (cost structure), dan menghasilkan pendapatan yang jelas (revenue streams). 

“Jika ingin berbisnis, ciptakanlah bisnis yang tidak dapat ditiru orang lain. Maka, perkembangannya akan sangan cepat,” pesan Dr. Zakki. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-mad/toeb)