Menteri BUMN Dorong Optimalisasi Lahan Hutan Untuk Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 17 April 2018 | 15:57 WIB - Redaktur: Juli - 206


Bekasi, InfoPublik - Mendorong optimalisasi pemanfaatan lahan hutan negara dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Perhutanan Sosial Muara Gembong di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno memberikan bantuan berupa benih dan bibit udang ke petani penggarap.

"Saya ingin memastikan lahan hutan negara yang telah diberikan betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemerintah juga terus menjamin bahwa pengawasan dari pelaksanaan program-program yang dijalankan terus dilakukan dan benar-benar membawa manfaat bagi perekonomian masyarakat," ujar Rini saat melakukan kunjungan ke kawasan  Perhutanan Sosial Muara Gembong di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/4).

Selain itu, Menteri Rini juga melakukan  penebaran benih udang di area tambak nelayan untuk memastikan lahan tambak telah siap digarap dan dikelola serta memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat setempat. Secara simbolis, 600 ribu benih udang ditaburkan di area tambak Cluster I pada petak 2B dan 3A dengan jenis udang adalah Udang Vaname. 

Selain memberikan bantuan benih dan bibit udang ke petani penggarap, dukungan bagi pelaksanaan program hutan sosial di Muara Gembong juga dilakukan dengan program revitalisasi lahan tambak dan perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak. Revitalisasi dilakukan sejalan dengan kendala cuaca dan banjir yang mengganggu kelangsungan hidup benih udang. Salah satunya dengan melakukan penanaman tanaman mangrove sebanyak 8.250 pohon dan perbaikan-perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak.

Perbaikan infrastruktur yang dilakukan antara lain melalui perbaikan dan pengerasan jalan, pengadaan dan instalasi jaringan listrik, serta pengadaan infrastruktur pendukung tambak seperti pembangunan saung, menara pantau, kincir air fishery, pompa air, genset, rumah genset, dan tempat penampungan hasil tambak.

"Semoga berbagai perbaikan dan revitalisasi yang dilakukan bisa memberikan solusi dan manfaat bagi petani untuk kelangsungan kegiatan di area tambak. Pelatihan dan pendampingan bagi petani tambak juga penting dilakukan agar program ini terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang," tegas Rini. 

Di Kecamatan Muara Gembong, Perhutani tercatat memiliki lahan seluas 11.655 Ha dengan lahan potensi garap seluas 2.036 Ha. Perhutani telah mengalokasikan lahan seluas 830,55 Ha sebagai Demontration Plot (Demplot) dari Program Perhutanan Sosial dimana terdapat 2 pilot project  di atas lahan seluas 80,9 Ha.

Optimalisasi lahan tambak Muara Gembong ini diarahkan untuk pengembangan budi daya udang intensif, budi daya polikultur, dan pengembangan silvofishery atau integrasi budi daya ikan (70 persen) dengan mangrove (40 persen) dengan metode semi intensif.

Dalam pelaksanannya, BUMN bersinergi mendukung pelaksanaan program Perhutanan Sosial Muara Gembong, antara lain Perhutani menyediakan lahan area tambak, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani tambak, dan Perum Perindo sebagai off taker hasil produksi panen.