BISMA Goes to Get Member (BIGGER) Kota Surakarta

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 16 April 2018 | 22:37 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 350


Surakarta, InfoPublik - Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mengembangkan BISMA (Bekraf Information System in Mobile Application), sebuah aplikasi informasi kreatif yang dapat digunakan oleh para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk mendaftarkan jenis usaha kreatifnya, memajukan perkembangan usaha kreatif dengan memperluas jejaring dan memperoleh kesempatan fasilitasi serta pendukungan dari BEKRAF.

Saat ini, sekitar 7363 pelaku ekonomi kreatif telah bergabung dengan BISMA. Para pelaku dari 16 sub-sektor yang terdaftar di BEKRAF perlu mendorong BISMA bukan hanya sebagai aplikasi milik pemerintah saja tetapi sebagai wahana bersama para pelaku kreatif di Indonesia untuk memajukan perkembangan usahanya.

Syarat untuk menjadi peserta BIGGER (BISMA Goes to Get Member) Surakarta harus terdata terlebih dahulu sebagai pelaku ekonomi kreatif di Website BISMA melalui https://bisma.bekraf.go.id/2018. Keberadaan database usaha kreatif sangat penting demi mendukung komunikasi dua arah antara pemerintah dan para pelaku untuk menangkap masalah, menerima feedback dan memetakan kondisi usaha kreatif terkini di Indonesia dengan lebih akurat sehingga dapat tersusun kebijakan bisnis kreatif yang lebih efektif dan efisien dalam membangun ekonomi kreatif Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, BEKRAF mengadakan kegiatan sosialisasi BISMA Goes to Get Member (BIGGER) tanggal 11 April di di Surakarta, kota dengan potensi ekonomi kreatif dimana terdapat jumlah usaha atau perusahaan ekonomi kreatif sebesar 32.928 yang terlibat dalam 3 (tiga) sektor ekonomi kreatif terbesar yaitu kuliner sebesar 22.060 usaha, fashion sebesar 7.534 usaha, dan kriya sebesar 3.334 usaha (Bekraf-BPS, 2017). Temu BISMA dengan para pelaku ini sekaligus memberi ruang bagi para pelaku untuk berjejaring dan menjadi langkah awal kolaborasi antar pelaku ekonomi kreatif yang diwadahi oleh BEKRAF.

Kegiatan ini diisi oleh narasumber yang memberikan insight dan transfer knowledge dari para pelaku yang telah memiliki reputasi di bidangnya seperti Trisnia Anchali Kardia (LINE), Ali Nasrulloh (Indonesia Fashion Chamber), Sylvie Arizkiany Salim (KOPIKKON), Adrian Ishak(Chef Molecular Gastronomy Indonesia, Namaaz Dining), Firstman Marpaung (Aksi Nusantara), Prima Arya (Scoido) dan Mohamad Iqbal (BANDROS.CO.ID).

“Kegiatan sosialisasi bermetode experiental ini akan memberikan pengalaman langsung lewat Masterclass sekaligus menjadi wadah networking dan berkolaborasi bagi para pelaku ekonomi kreatif yang hadir,” jelas Wawan Rusiawan, Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Pembicara kunci sekaligus pembuka kegiatan ini adalah Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo, Wali Kota Surakarta, dengan tema Inovasi sebagai Penggerak dalam Peningkatan Ekonomi Kreatif, yang akan memberikan wawasan tentang bagaimana pelaku kreatif dapat memanfaatkan teknologi terkini dalam berinovasi dan mendorong perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Para pembicara dalam sesi panel pertama adalah Dr. Ir. Wawan Rusiawan, M.M (Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif), Adrian Ishak (Chef Molecular Gastronomy Indonesia, Namaaz Dining), Ali Nasrulloh (Indonesia Fashion Chamber), Sylvie Arizkiany Salim (KOPIKKON) dan Viriega Fauzia (Localdesignstudio-Sarirajut, Orbit). Sesi Panel kedua yang membicarakan tentang kreativitas dan kolaborasi online akan diisi oleh Maman Rahmawan, S.ST., M.Si (Kasubdit Informasi dan Pengolahan Data) yang akan mensosialisasikan BISMA, Trisnia Anchali Kardia (LINE) yang membahas tentang Berbisnis di Sosial Media LINE dan dilanjutkan oleh Firstman Marpaung (Aksi Nusantara) dengan materi Online Academy dan Kolaborasi Online Challenge.

Acara dilanjutkan dengan pengarahan peserta untuk mengikuti salah satu dari 3 (tiga) Masterclass dibidang Kuliner & Desain Produk yang berisi demo Molecular Gastronomy dan sharing kisah sukses dari Adrian Ishak (Chef Molecular Gastronomy Indonesia, Namaaz Dining) dan Viriega Fauzia (Localdesignstudio-Sarirajut,Orbit); Masterclass dibidang Fashion dan Kriya dengan pembahasan Indonesia Trend Forecasting dari Ali Nasrulloh (Indonesia Fashion Chamber) dan paparan kegiatan Inovatif dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) oleh Sylvie Arizkiany Salim (KOPIKKON); atau Masterclass dibidang Aplikasi & Game Developer dengan penjelasan Dropship Management dari Mohamad Iqbal (BANDROS.CO.ID) dan Sales Funnel dari Prima Arya (Scoido).

Acara ini juga wadah pelaku kreatif untuk langsung berinteraksi dengan BEKRAF melalui sesi konsultasi one-on-one dengan masing-masing kedeputian BEKRAF yang diisi oleh Dr. Ing. Abdur Rohim Boy Berawi, M.Sc (Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif), Fadjar Hutomo, ST., M.MT., CFP (Deputi Akses Permodalan), Dr. Ir.Hari Santoso Sungkari, M.H (Deputi Infrastruktur), Josua Puji Mulia Simanjuntak, M.A (RCA), MA (Mkt) (Deputi Pemasaran), Ari Juliano Gema, SH (Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi), Endah Wahyu Sulistianti, S.T., MFA (Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah). Yang tak kalah menarik dari kegiatan ini adalah pameran brand produk kreatif dari para pelaku ekonomi kreatif yang terseleksi.