Perangi Angka Perkawinan Anak, Sulbar Siap Inisiasi KLA

:


Oleh Reporter, Minggu, 15 April 2018 | 15:15 WIB - Redaktur: Juli - 256


Mamuju, InfoPublik - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kembali menambah deretan wilayah yang telah diinisiasi untuk menjadi Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak. Kali ini seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Barat diresmikan sebagai bagian dari 386 Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak yang telah dibentuk.

“Meski di 2016 BPS mencatat Sulawesi Barat menempati posisi pertama sebagai wilayah dengan rata-rata perkawinan anak tertinggi se-Indonesia, namun hal tersebut justru dijadikan tantangan untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Yohana Yembise, seperti disampaikan dalam siaran pers yang dikutip Minggu (15/4).

Menurutnya, peresmian seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Barat menjadi Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak merupakan misi pemerintah daerah Sulawesi Barat untuk menjadikan Provinsi Sulawesi Barat menjadi Provinsi Layak Anak atau PROVILA”, tutur Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

KLA merupakan sistem pembangunan berbasis hak anak, yang ditujukan untuk pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Sebuah Kabupaten/Kota akan dikatakan layak anak jika telah memenuhi 24 indikator, yang mencerminkan 5 (lima) klaster hak anak.

“Pemenuhan hak sipil dan kebebasan hak anak, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya; serta Perlindungan Khusus adalah 5 kluster hak anak yang wajib kita penuhi dalam mewujudkan KLA. Saya optimis Provinsi Sulawesi Barat pasti akan terus mengedepankan pembangunan yang memerhatikan kepentingan terbaik bagi anak”, ungkap Menteri Yohana.

KLA akan berhasil jika semua pemangku kepentingan berkomitmen untuk mendukung, yaitu: pimpinan daerah, jajaran perangkat daerah, Legislatif, Penegak Hukum (polisi, kejaksaan, pengadilan), media, lembaga masyarakat, dunia usaha, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, orangtua dan keluarga, anak-anak, dan seluruh warga masyarakat; tanpa terkecuali.

“Jika seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia mampu menjadi layak anak, maka bukan hal yang mustahil Indonesia dapat meraih cita-cita untuk menjadi Indonesia Layak Anak atau IDOLA di 2030. Untuk itu saya sangat mengapresiasi pemangku kepentingan serta seluruh stakeholders terkait, termasuk masyarakat yang hadir dalam kampanye kota Layak Anak, sebagai wujud dari langkah kecil yang kita bangun untuk menyiapkan langkah besar untuk mengukuhkan Sulawesi Barat menjadi Provinsi Layak Anak di kemudian hari”, pungkas Menteri Yohana.