Giatkan Bahasa Daerah di Lingkungan Keluarga

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 13 April 2018 | 14:50 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 2K


Singkawang, InfoPublik - Dedy Ari Asfar, penyuluh bahasa dari Balai Bahasa Kalimantan Barat mengatakan menurunnya penggunanaan bahasa daerah atau bahasa ibu di lingkungan masyarakat, bukan disebabkan oleh kebijakan pemerintah. Hal ini lebih kepada beberapa faktor, diantaranya ada yang malu menggunakan bahasa daerah, hingga ada juga faktor berupa pengaruh penggunaan media sosial.

"Yang membunuh bahasa daerah bukanlah kebijakan negara, tetapi kita sendiri, tidak pernah negara mengeliminasi bahasa daerah melalui bahasa Indonesia. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah saat warga dari desa datang ke kota kemudian dia malu menggunakan bahasa daerahnya meskipun di lingkungan keluarga," kata Dedy saat penyuluhan Bahasa Indonesia di Singkawang, Jumat (13/4). 

Dedy mengatakan cara yang baik dalam mempertahankan eksistensi bahasa daerah adalah melalui penggunanaannya di lingkungan keluarga, sehingga kelestarian bahasa ini tetap terjaga.

"Seharusnya peran kita di rumah menggunakan bahasa daerah atau bahasa ibu, agar kelestarian bahasa daerah tetap terjaga," katanya.

Disisi lain kata dia juga mengungkapkan, untuk penggunaan Bahasa Indonesia dapat dilakukan dalam konteks formal, sehingga kemudian baik bahasa daerah maupun bahasa Indonesia dapat menjadi sarana berkomunikasi yang baik.

"Untuk konteks tidak formal bisa digunakan bahasa ibu atau bahasa daerah, namun akan berbeda jika dalam konteks formal maka bahasa Indonesia harus dipergunakan," katanya.

Secara garis besar ada tiga bahasa yang terdapat di Indonesia, pertama adalah bahasa daerah kemudian bahasa Indonesia dan terakhir bahasa asing. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang menjadi perekat persatuan bangsa.

Seorang peserta penyuluhan, Arfian mengatakan fenomena saat ini adalah viewer yang berusia muda lebih senang bahasa kekinian saat membaca postingan berita. Untuk itu diperlukan solusi agar postingan pemberitaan yang bermanfaat serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat juga mereka serap dengan baik.

"Ironisnya generasi sekarang lebih senang dengan bahasa yang kekinian, diperlukan formula yang tepat dalam penyampaian bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada generasi sekarang," katanya. (MC. Singkawang/Vhutra/Noor)