Menteri ESDM Ajak Civitas UNAIR Optimalkan Energi untuk Kesejahteraan

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 13 April 2018 | 10:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 349


Surabaya InfoPublik –  Universitas Airlangga melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengadakan kuliah umum bertema “Energi  Berkeadilan untuk Kesejahteraan Rakyat, Pertumbuhan Ekonomi, dan Investasi Berkelanjutan” Kamis (12/4).

Kuliah disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ignasius Jonan dihadiri jajaran pimpinan UNAIR, FEB UNAIR, guru besar, para dosen, Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE), dan ratusan mahasiswa UNAIR mulai jenjang S1, S2, hingga S3.

Peserta pada kegiatan itu dibagi dalam dua ruangan yaitu Aula Fadjar Notonagoro dan Aula Supoyo FEB UNAIR. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Airlangga kegiatan tersebut berlangsung hidmat. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Dr. Rudi Purwono, S.E., M.SE.

Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM RI yang juga alumni FEB UNAIR itu memaparkan mengenai program-programnya selama ini. Pihaknya juga mengungkapkan sektor-sektor  yang menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM.

“Jadi saya mengurusi mulai dari minyak dan gas, tenaga listrik, pertambangan mineral dan batubara, konservasi energi, juga badan geologi,” terangnya.

Selain itu, menteri yang akrab disapa Jonan itu menerangkan mengenai kontribusi ESDM. Sekarang ini, tambahnya, sektor ESDM menempati urutan terbesar nomor 3 setelah Kementerian Kesejahteraan Umum dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Menurutnya, total kontribusi sektor ESDM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ialah sebesar 11,77 persen.

“Oleh karena itu kira-kira 11,77 persen dari perekonomian nasional itu saya bertanggung jawab sebagai regulator agar tumbuh lebih baik,” ungkap alumni Akuntansi UNAIR itu.

Di samping itu, pihaknya juga menerangkan mengenai modal pembangunan dan energi berkeadilan. Antara lain yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga dan Konverter Kit BBM ke LPG. Program BBM Satu Harga itu, imbuhnya, ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia agar harga BBM di semua daerah sama. Sedangkan Konverter Kit BBM ke LPG ditujukan untuk para nelayan kecil.

“Program konverter ini dapat mengurangi biaya operasional nelayan sekitar 30.000 - 50.000/hari,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Jonan menambahkan bahwa ada juga Pembangunan Jaringan Gas Kota (JARGAS) di daerah yang memiliki potensi gas. Selain itu, terdapat Lifting Minyak dan Gas (MIGAS) yang saat ini sedang dikelola salah satunya adalah Blok Mahakam.

Program lainnya, tambah Jonan,adalah Energi Terbarukan, Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, dan Meningkatkan Rasio Elektrifikasi agar listrik bisa sepenuhnya merata di Indonesia.

“Daerah yang masih rendah mengenai elektrifikasi ialah Nusa Tenggara Barat dan Papua. Kita saat ini sedang mengejar terus agar daerah tersebut dapat setara dengan daerah yang lain,” tambahnya.

Selain program-program tersebut, ESDM  juga menangani sektor geologi dan mengeluarkan rekapitulasi kejadian bencana.

“Rekapitulasi tersebut antara lain gempa bumi, gunung api, dan gerakan tanah,” pungkasnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-mad/eyv)