Festival Pesona Tambora Angkat Eksotisme Alam Budaya Dompu dan Bima

:


Oleh Untung S, Jumat, 13 April 2018 | 08:35 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 890


Dompu, InfoPublik - Kementerian Pariwisata konsisten mendukung penyelenggaraan Festival Pesona Tambora, yang telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut sejak 2015. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati peristiwa meletusnya Gunung Tambora 1885. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi atas konsistensi Pemda setempat yang menggelar event Festival Pesona Tambora 2018. Pujian pun diberikan terhadap pelaksanaan yang terus membaik setiap tahun. Tentu saja dengan mengngangkat keindahan Gunung Tambora beserta beberapa lokasi wisata di sekitarnya. Festival Pesona Tambora juga berdampak pada peningkatan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Sumbawa. 

“Festival Pesona Tambora tahun ini luar biasa. Penyiapan atraksi, aspek transportasi dan amenitas berstandar baik. Sesungguhnya festival ini sangat luar biasa. Magnet gunung Tambora dan komposisi yang dimiliki Pulau Sumbawa akan mampu menarik lebih banyak wisatawan,” ujar Menpar di Jakarta, Kamis (12/4).

Dilanjutkannya, pelaksanaan event daerah seperti di kawasan gunung Tambora ini merupakan atraksi pariwisata yang keberadaannya perlu dijaga. Dengan atraksi yang menarik, wisatawan diharapkan dapat memiliki kesan sehingga mau berkunjung kembali ke daerah tersebut. Hal ini juga diharapkan terjadi di Sumbawa, khususnya daerah Tambora. 

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti, yang mewakili Menpar membuka acara puncak Festival Pesona Tambora 2018 memuji keindahan alam di sekitar Tambora. Menurutnya, Festival Pesona Tambora mampu mengangkat destinasi sekitarnya.

“Festival Pesona Tambora memiliki banyak alternatif obyek wisata. Tempat-tempat ini harus menjadi destinasi liburan bagi para wisatawan. Semua tersaji lengkap di Tambora. Gunung, nuansa pantai, hingga bawah lautnya luar biasa. Wajar bila Pulau Moyo menjadi tujuan wisata para pesohor dunia,” terang Esthy. 

Ditambahkannya, NTB merupakan salah satu fokus destinasi pariwisata, salah satunya Mandalika. Maka pengembangan pariwisata di NTB khususnya di Mandalika dan Tambora akan terus ditangani secara serius. 

"Kementerian Pariwisata juga memiliki Sekolah Tinggi Pariwisata di Lombok. Bagi adik-adik yang ingin meneruskan pendidikan di bidang pariwisata, silahkan bisa bergabung. Sektor pariwisata kini menjadi sektor yang menarik untuk dipelajari karena memiliki nilai ekonomi," kata Esthy lagi. 

Berkaitan penyelenggaraan festival di daerah, Esthy mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk menarik minat kunjungan wisatawan agar target yang ditargetkan yakni 17 juta wisman dan 270 juta wisnus tercapai. Aktifitas Festival seperti ini harus di dukung, karena merupakan salah satu caranya.

Sementara itu, untuk mengatasi kendala akomodasi dapat digunakan homepod, glamping dan caravan yang merupakan program nomadic tourism yang diusung Kemenpar.

Bupati Dompu, Bambang M Yasin mengatakan bahwa lokasi penyelenggaraan acara puncak Festival Pesona Tambora 2018 bergeser dari tempat yang biasa digunakan pada tahun sebelumnya. Hal ini bertujuan agar para hadirin dapat menikmati keindahan Gunung Tambora dari sisi lain. Selain itu juga diadakan sejumlah kegiatan yakni Tano Festival, Tambora Challenge, Teka Tambora, Lawata Festival, dan lain-lain. Kegiatan yang paling menantang adalah Tambora Challenge, dimana para peserta berlari sepanjang 320 k, jarak ini termasuk jalur lari terpanjang di dunia saat ini. 

Keindahan Alam Sumbawa

Pulau Sumbawa memiliki segitiga eksotis Samota, yaitu Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora. Keindahan kawasan Samota memiliki daya tarik bagi para wisatawan. Ketiga lokasi ini merupakan favorit karena mencakup pegunungan hingga dunia bawah laut. Samota layaknya ‘surga’ bagi para wisatawan. 

Selain itu, Tambora juga memiliki Savana Doro Ncanga dan Doro Bente. Destinasi ini berada pada kawasan National Geopark Tambora. Savana Doro Ncanga merupakan lokasi bentangan padang rumput lebih dari 6.000 hektare. Kawasan ini juga menjadi lokasi penggembalaan sapi, kerbau, hingga kuda. Masih di kawasan Tambora, terdapat Doro Bente yang merupakan kaldera yang tidak aktif lagi. Doro Bente memiliki ketinggian 80 mdpl dan berbatasan langsung dengan laut.

Sedangkan Teluk Saleh yang memiliki kedalaman mencapai 200 meter ini memiliki daya tarik sendiri. Kawasan ini familiar sebagai akuarium raksasa karena memiliki biota laut yang sangat lengkap. Beragam jenis spesies terumbu karang dan ikan ada di sana. Yang menjadi idola adalah manta atau pari paka. Perairan Moyo dikenal memiliki pusaran arus yang dikenal sebagai fenomena pembersihan air. Meski demikian, pusaran arus tersebut tidak berbahaya. 

“Pulau Sumbawa ini kaya akan destinasi wisata favorit. Nuansa pantai-pantainya sangat khas. Para pengunjung Festival Pesona Tambora juga banyak mampir ke sana. Lokasi festival dengan Teluk Saleh sangat dekat,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal.

Pulau Moyo merupakan lokasi yang wajib dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke NTB. Kawasan ini memiliki pesona berupa Air Terjun Mata Jitu yang  memiliki ketinggian 15 meter dengan 12 kolam bertingkat. Area ini eksotis karena menjadi oase di tengah savana Pulau Moyo.

Wisatawan juga bisa menjumpai Burung Maleo beserta sarangnya yang unik. Pulau Moyo juga memiliki 16 site atau point diving. Kawasan ini terkenal dengan angel reef dan sea fan. Idola para diver yang berkunjung kesini adalah hiu sirip hitam dan hiu sirip putih. Selain itu, perairan ini juga memiliki spot unik, yaitu SS Sumbawa yang berupa kapal tenggelam dengan kedalaman 19 meter. Ukuran kapal tersebut yakni 20x10x5 meter dengan kondisi masih utuh dan lengkap dengan terumbu karangnya. 

Untuk mengunjungi Pulau Moyo wisatawan dapat melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Sumbawa menuju Pelabuhan Aji Pulau Moyo menggunakan boat dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Harga sewanya kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp1,7 juta dengan kapasitas 20 orang. Kalau mau sedikit santai, bisa menumpang public boat dengan tiket Rp25 ribu bagi para wisnus, lalu wisman dibanderol Rp50 ribu.

“Keindahan bawah laut di sana memang luar biasa. Kawasan ini menjadi destinasi favorit bagi para penyelam. Ada banyak obyek yang bisa dilihat di sana,” ujar Faozal lagi.