Kementerian Pertanian Bantu Alat Pertanian Untuk .Tingkatkan Produksi Bawang

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Selasa, 10 April 2018 | 20:40 WIB - Redaktur: Tobari - 286


Temanggung, InfoPublik – Panen raya bawang putih di Desa Glapansari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung berlangsung Selasa (10/4) pagi. Dalam kesempatan tersebut Kabupaten Temanggung juga memperoleh bantuan alat pertanian yang diambil dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dalam panen raya tersebut juga dihadiri oleh Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen  Holtikultura Kementrian Pertanian, serta didampingi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Temanggung.

Selaku kepala Dinas Pertanian, Masrik Amin, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pada tahun ini panen raya bawang putih di Kabupaten Temanggung sebanyak 10 ton basah, 6 ton kering.

Hal ini terbukti dapat meningkatkan swasembada bawang putih serta meningkatkan kesejahteraan petani bawang putih yang ada di Temanggung. “Untuk itu pihak pemerintah pusat dan daerah sering memprogramkan untuk peningkatan mutu dan kualitas bawang lokal seperti di daerah Kabupaten Temanggung,” ujarnya.

Demi menunjang peningkatan mutu dan kualitas bawang tersebut petani bawang di Kabupaten Temanggung mendapatkan bantuan alat penunjang pertanian berupa hand tractor, cultivator, mulsa, dan sepeda motor roda tiga.

Prihasto Setyanto selaku Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen  Holtikultura Kementerian Pertanian, dalam sambutannya mengimbau kepada petani bawang di Kabupaten Temanggung, untuk selalu meningkatkan kualitas dan mutu bawang lokal.

Karena di Kabupaten Temanggung ini merupakan salah satu komoditas bawah terbesar se-Indonesia. Terbutkti bahwa sebagian besar penduduknya merupakan petani bawang yang tersebar dari 11 kecamatan yang ada di kabupaten Temanggung, dengan jumlah luas lahan 1.170 hektare dengan pendapatan rata-rata 6,4 ton per hektare.

Untuk itu 60% penduduk Temanggung yang bermata pencaharian sebagai petani, khususnya petani bawang, agar lebih meningkatkan hasil panennya. “Karena tidak hanya petani saja yang berusaha, akan tetapi pihak pemerintah selalu berusaha untuk mewujudkan swasembada bawang putih untuk lebih baik,” katanya.

Dengan bawang putih masih menjadi salah satu komoditas strategis, diharapkan ke depan Indonesia tidak mengimpor bawang putih dari negara lain. Hal ini terbukti bahwa, 95% bawang putih masih impor.

“Jika kita semua mampu meningkatkan jumlah produksi bawang putih lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar, diharapkan petani bawang di Indonesia khususnya di kabupaten Temanggung akan menjadi lebih makmur dan sejahtera,” papar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen  Holtikultura Kementerian Pertanian. (MC TMG/Agung/Ria/Ekape/toeb)