Menkeu: Jelang 100 Tahun Kemerdekaan RI, Banyak Teknologi Baru

:


Oleh lsma, Selasa, 10 April 2018 | 10:13 WIB - Redaktur: Juli - 147


Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum untuk FEB Undip di Gedung Prof. Soedarto, Undip Semarang dalam rangka Dies Natalis FEB Undip ke-58. 

Pada kuliah umum bertema "Digital Disruption: Peluang dan Tantangan Membangun Pondasi Ekonomi Indonesia 2045", ia yakin akan muncul berbagai teknologi baru yang mampu mempengaruhi perkembangan tidak hanya pada bidang ekonomi, namun hampir ke seluruh bidang di kehidupan manusia.

Pada 2045, Indonesia akan merayakan kemerdekaannya yang ke-100. Pada saat itu, Indonesia akan memiliki 309 juta jiwa dan apabila Indonesia mampu menjaga trend pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia akan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-5 di dunia.

"Kita menjadi negara yang akan mempengaruhi dunia lain, maka perlu membangun fondasi ekonomi tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk dunia. Itu merupakan tanggung jawab kita," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (10/4).

Ia mengutarakan bahwa visi 100 tahun kemerdekaan Indonesia tersebut hanya akan terwujud apabila Pemerintah secara konsisten dan fokus memperbaiki kualitas sumber daya manusia, memperkuat institusi yang bebas korupsi, efisien dan profesional. Tidak hanya itu, Pemerintah pun juga harus mampu menjaga stabilitas ekonomi dan politik, menjaga keterbukaan ekonomi untuk memanfaatkan ide, investasi dan perdagangan global dalam mendorong kemajuan ekonomi dan sosial.

Ditambahkannya, untuk menghadapi disrupsi teknologi adalah dengan menyiapkan manusia yang berkarakter baik melalui pendidikan agar memiliki pemikiran kritis dan empati. Hal itu disampaikannya dalam acara Kuliah Umum di FEB Undip di Semarang.

"Membangun Indonesia menuju 2045, yang tidak bisa digantikan oleh teknologi adalah pemikiran kritis dan rasa empati," ujar Menkeu.

Menkeu memaparkan, saat ini terdapat 143 juta orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan internet. Kalangan ini yang telah memanfaatkan berbagai macam e-commerce seperti Gojek, Tokopedia, ataupun Ruang Guru.

Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menggunakan teknologi yang baru muncul sebagai platform untuk mengembangkan kreativitas dan kegiatan ekonomi. Namun Indonesia perlu bekerja lebih banyak lagi. 

"Pondasi yang baik bagi Indonesia menuju 2045 dengan manusia Indonesia yang mencapai 250-300 juta. Dengan teknologi yang ada, maka Ia (Indonesia) membutuhkan empat hal. Manusianya yaitu pendidikan, kesehatan, karakter, value, integritas, agama. Kedua, kualitas dari infrastruktur. Ketiga, kualitas kelembagaan dan keempat, kebijakan pemerintah," katanya.

Oleh karena itu, Menkeu berharap Undip sebagai salah satu civitas akademika mampu menjadi pemberi solusi dan pembangun pondasi menyiapkan manusia dan menjadi lembaga yang kredibel dan berkualitas.