BNPT - FKPT Kuatkan Peran Lurah Dan Desa Cegah Terorisme

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 6 April 2018 | 06:42 WIB - Redaktur: Tobari - 748


Singkawang, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat melakukan penguatan aparatur kelurahan dan desa dalam pencegahan terorisme, di Aula Hotel Dangau Singkawang, Kamis (5/4).

Divisi Pelibatan Masyarakat BNPT Letkol Laut (KH) Setyo Pranowo mengatakan, digelarnya kegiatan ini untuk mencegah terpaparnya virus-virus radikalisme dan terorisme yang salah satunya adalah di bidang Ekonomi Sosial Budaya (Ekososbud) dan Hukum.

"Untuk di Singkawang dalam kegiatan ini kita hadirkan seluruh aparatur desa atau kelurahan, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas," katanya.

Dimana dalam kegiatan ini juga pihaknya menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kemendagri. "Gunanya untuk mengetahui, melihat dan memantau pada hal-hal yang berhubungan dengan radikalisme maupun terorisme sehingga bisa melakukan action," ujarnya.

Lantas, katanya, apa yang mesti dilakukan jika memang menemukan itu. Jangan sampai aparat kita malah bingung dan jangan sampai aparat kita malah tersusupi dengan virus-virus radikalisme maupun terorisme itu.

"Jadi entri pointnya disitu, sehingga bisa menularkan virus kebaikan di sekitarnya. Karena mereka (aparatur desa atau kelurahan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas) merupakan ujung tombak apa yang harus dilakukan," ungkapnya.

Mengingat banyak sekarang ini para remaja yang terpapar dengan virus radikalisme maupun terorisme. Terlebih, Website sekarang sifatnya terbuka. Disitu mereka bisa belajar bagaimana cara merakit bom dan lain sebagainya.

"Jadi, jangan sampai itu terjadi. Alhamdulilah, kita sudah punya mitra yang strategis yakni FKPT, dimana FKPT ini juga biasanya melaksanakan program-program bekerjasama dengan pemerintah daerah seperti Kesbangpol, Muspida dan lainnya sehingga bisa terintegrasi," tuturnya.

Karena, kalau BNPT sendiri yang bekerja tentu tidak akan bisa melaksanakan kegiatan seperti ini. Sehingga setiap kegiatan, wajib hukumnya untuk melibatkan Pemda. Karena, akan banyak sekali kegiatan-kegiatan BNPT yang akan dilaksanakan di setiap provinsi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Singkawang Baharuddin sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena bagaimana pun lurah merupakan basis masyarakat yang paling bawah.

Sehingga mereka lebih tahu dan tanggap dan mereka punya jajaran seperti RT, RW dan tokoh masyarakat di sekitarnya. "Semoga aparat kelurahan yang hadir dapat lebih memahami dan bisa menularkan ilmunya dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Dia pun berharap, agar Singkawang juga bisa dibentuk FKPT mengingat Singkawang merupakan kota yang multi etnis. "Memang sempat terdengar kabar kalau di Singkawang akan dibentuk FKPT. Mungkin belum didukung oleh regulasi yang ada sehingga FKPT hanya ada di Provinsi," ungkapnya.

Kalau pun bisa, pintanya, FKPT juga ada di setiap Kabupaten/Kota supaya bisa bersinergi dengan masyarakat dan steakholder yang lainnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama (FKPELA) Kota Singkawang William F Soumokil mengatakan, kegiatan sosialisasi dari BNPT dan FKPT adalah langkah konkret yang sangat baik, dimana sasarannya adalah publik figur di kalangan akar rumput.

"Kami menyambut baik kegiatan seperti ini agar publik figur di kalangan akar rumput memiliki bekal yang baik tentang apa itu paham radikal dan pergerakan terorisme global," katanya.

Menurutnya, narasumber yang memberikan materi pada kegiatan ini juga sangat berkompeten dan detail, sehingga target yang ingin dicapai terhadap pencegahan paham radikal di tengah masyarakat dapat diimpelmentasikan dengan tepat.

Sehingga, tindakan preventif seperti ini tentu saja memiliki 'cost' sosial dan material yang jauh lebih rendah dibandingkan mengatasi masalah yang sudah terjadi di kemudian hari.

"Kita berharap agar dengan kegiatan ini masyarakat lebih waspada terhadap gerak-gerik radikal di sekitarnya dan tidak ragu-ragu lagi untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib jika terdapat kegiatan radikal yang mencurigakan," ujarnya.

Karena tujuan dari pembuat teror hanya satu, yaitu menciptakan keresahan dan rasa tidak aman di tengah masyarakat.

"Di samping itu, dalam forum ini juga kita sepakat bahwa nilai-nilai kearifan lokal di daerah setempat dapat terus ditanamkan untuk mencegah pergerakan paham radikal di tengah masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, ada banyak kearifan lokal di tempat kita secara khusus di Kalbar yang mampu untuk menangkal paham radikal seperti yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia. (MC. Singkawang/Vhutra/toeb)