Jelang Ramadhan Satgas Pangan Singkawang Pantau Stok Sembako

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Sabtu, 31 Maret 2018 | 07:25 WIB - Redaktur: Tobari - 413


Singkawang, InfoPublik - Pemerintah Kota Singkawang bersama tim Satgas Pangan bakal melakukan pengawasan terhadap stok sembako dan harga barang menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri yang tidak lama lagi akan segera tiba.

Kepala Dinas, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan mengatakan, menjelang bulan puasa dan Idul Fitri pihaknya akan merapatkan barisan dengan yang terkait terutama Satgas Pangan untuk mengontrol stok dan harga barang.

"Apabila terjadi kenaikan, maka kita tidak akan segan-segan mencabut izin usahanya," kata Hendryan, Jum'at (30/3).

Menurutnya, sanksi tegas yang diberikan ini merupakan hasil kesepakatan antara pihaknya dengan Kementerian Perdagangan dua minggu yang lalu di Bandung. 

Dimana hasilnya sudah ditekankan oleh Ketua Satgas Pangan dan Menteri Perdagangan bahwa harga barang diharapkan stabil. Namun apabila terjadi kekosongan, maka Kementerian Perdagangan akan mendrop barang.

Kemudian, untuk mengantisipasi lonjakan harga barang baik menjelang bulan suci Ramadhan maupun hari raya Idul Fitri nanti, Pemerintah Kota Singkawang juga akan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada tiga bahan pokok, seperti telur, minyak goreng dan gula pasir.

"HET ini akan sama seperti yang sudah pernah diberlakukan pada tahun 2017 kemarin," ungkapnya.

Dimana HET gula pasir akan ditetapkan sebesar Rp12.500, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp11.000 per liter dan telur Rp22.000.

"Dalam penetapan HET ini, sebelumnya juga kita akan mengundang para asosiasi pengusaha untuk bersama-sama menyepakati HET yang akan diberlakukan selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri," tuturnya.

Mengenai harga beras yang menurutnya hingga saat ini masih dijual diatas HET pemerintah, bahwa Kemendag telah menyarankan pihaknya untuk turun ke lapangan guna meminta kepada pedagang beras untuk memasang harga beras secara transparan (jujur) di setiap karung kemasan.

"Apabila beras yang dijual masih tinggi dari HET yang ditetapkan tentu akan kita telusuri," katanya. (MC. Singkawang/Vhutra/toeb)